JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP Ahmad Yani mengatakan, PPP akan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang akan berjuang dalam persidangan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

MK akan menggelar sidang perdana gugatan atas penetapan kemenangan Jokowi-JK pada Rabu (6/8). "Sampai saat ini, insya Allah masih bertahan (mendukung Prabowo-Hatta)," ujar Yani, Ahad (3/8).

Yani mengatakan, perubahan haluan harus diputuskan oleh ketua umum PPP yang akan terpilih pada muktamar. Selain itu, dia menambahkan, tidak ada tawaran untuk berubah haluan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Muktamar PPP akan dilakukan pada akhir September atau awal Oktober tahun ini. Hasil muktamar akan menentukan sikap PPP. "Ya, bisa sajalah (mendukung koalisi Jokowi-JK), dan bisa saja memperkuat (Prabowo-Hatta) tergantung ketua umumnya nanti," ujar dia.

Terkait kandidat ketua umum PPP, menurut Yani, ada banyak kader yang akan mengajukan diri. "Banyaklah saya juga akan maju. Dulu sudah maju cuma kan kalah, kalau saya maju bukan hal aneh," kata dia.

Yani mengatakan, ketua umum PPP periode mendatang harus membawa perbaikan bagi partai. "Perbaikan itu wajib, orang itu setiap hari harus memperbaiki diri, kalau orang tidak memperbaiki diri, termasuk orang yang merugi," kata dia.

Partai-partai pendukung Prabowo-Hatta mendominasi komposisi parlemen hasil Pemilu Legislatif 2014. Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, yaitu Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PPP. Demokrat secara informal juga memberi dukungan ke Prabowo-Hatta. Duet Jokowi-Kalla diusung oleh PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.    rep:c87 ed: ratna puspita

Ikuti Whatsapp Channel Republika