Sabtu 02 Aug 2014 13:00 WIB

Memberi dan Menghargai

Red: operator

Oleh: KH Didin Hafidhuddin -- Memberi dan Menghargai Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan ajaran Islam, yakni infak atau sedekah, baik dengan materi maupun nonmateri. Bisa ber sedekah dengan uang, makanan, atau benda lainnya. Bisa pula dengan hal-hal yang bersifat nonmateri, seperti memberi nasihat, bersilaturahim, memenuhi undangan, dan lain sebagainya.

Intinya, sedekah itu memberi dan menebarkan kebaikan kepada orang lain. Dalam surah Fathir ayat 29-30, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang suka membaca Kitabullah (Alquran), menegakkan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah merugi.

Agar Allah menyempurnakan pahala kepada mereka dan menambah karunia- Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Mensyukuri.""

Sungguh luar biasa balasan dari Allah SWT kepada orang yang suka berinfak atau bersedekah. Bahkan, dalam sebuah hadis sahih Rasullullah SAW menyatakan, "Anfiq yunfaq", berinfaklah Anda pasti akan dibalas langsung oleh Allah SWT. Orang yang suka berinfak dicintai Allah SWT serta dicintai dan didoakan para Malaikat-Nya dan dicintai se sama manusia.

Yang perlu disadari bahwa berinfak dan memberi kepada orang lain itu harus disertai menghormati dan menghargainya. Tidak boleh karena mereka membutuhkan, kemudian diperlakukan tidak manusiawi, baik dengan ucapan maupun tindakan.

Dianggap batal dan tidak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT orang yang berinfak tetapi menyakiti penerimanya. "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian membatalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir..."(QS al-Baqarah [2]: 264).

Bahkan, pada ayat sebelumnya (QS al-Baqarah ayat 263) Allah menegaskan bahwa perkataan yang baik dan pemberi maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya dan Maha Pengampun.

Hampir setiap tahun, baik pada bulan Ramadhan maupun beberapa hari sesudahnya, dalam suasana silaturahim Idul Fitri, selalu saja ada orang kaya dengan berbagai macam alasan memberi sedekah atau infak kepada kaum dhuafa dengan cara mengumpulkan mereka di depan rumahnya.

Ribuan orang yang datang meng harapkan sedekah tersebut. Mereka datang dengan perasaan rendah diri ingin dikasihi, berdesakan tanpa meng hiraukan keselamatan dirinya, saking ingin mendapatkan pemberian tersebut. Apa yang terjadi? Sudah dapat kita bayangkan pasti mereka akan kekurangan napas, saling berebut, dan akhirnya ada yang terluka, bahkan meninggal dunia.

Perbuatan baik yang menghasilkan ketidakbaikan karena cara yang tidak baik. Sedekah yang mulia itu melahirkan kemudharatan dan kecelakaan hanya karena caranya tak sesuai syariah.

Mari kita hentikan cara-cara memberi sambil menyakiti yang diberi. Sungguh perbuatan itu melanggar ajar an Islam. Bersedekahlah dengan cara yang benar, misalnya, dengan mendatangi para mustahik atau melalui amil zakat.

Wallahu a'lam bish shawwab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement