Jumat 01 Aug 2014 15:30 WIB
mudik kebersamaan

Merak Masih Sepi

Red:

MERAK — Jumlah kedatangan arus balik di Pelabuhan Merak, Banten, belum signifikan. Hingga H+2 Lebaran, jumlah pemudik yang kembali ke Pulau Jawa dari Sumatra baru tercatat 47.927 jiwa. Pada waktu yang bersamaan, penumpang yang menyeberang ke Sumatra baru mencapai 32.978 jiwa.

Dari data yang dikeluarkan PT Angkutan Danau Sungai dan Penyeberangan (ASDP) cabang Bakauheni dan Merak, arus balik dari kedua pelabuhan belum mencapai puncaknya. Puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Sabtu (2/8). "Insya Allah lusa nanti," ujar Humas PT ASDP Cabang Merak Mario S Utomo kepada Republika, Kamis (31/7).

Mario mengatakan, peningkatan aktivitas arus balik akan terjadi sebelum hari kerja dimulai. Menurutnya, masyarakat masih menghabiskan waktu di rumahnya bersama keluarga masing-masing. "Pemudik yang baru kembali baru sekitar 10 persen," ujar dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Mudik Merak

Jumlah pemudik yang datang dari Pelabuhan Bakauheni menggunakan kendaraan roda empat  berjumlah 6.412 unit. Diikuti kendaraan roda dua sebanyak 5.338, bus 219 unit, dan truk 234 unit. Sementara itu, kendaraan yang menyeberang ke Pulau Sumatra masih didominasi oleh kendaraan roda empat sebanyak 3.508 unit, sepeda motor 2.388 unit, bus 166 unit, dan truk 134 unit.

Kendati puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Sabtu, kepadatan penumpang diprediksi tidak akan sepadat arus mudik menjelang hari raya. "Ya nggak kayak saat ngejar hari raya (Idul Fitri). Kalau arus mudik kan cuma ngejar hari kerja," ujar kata salah seorang pengurus ASDP Merak, Kuwat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal tersebut juga terjadi pada tahun lalu. Ketika itu, kepadatan penumpang kapal di Pelabuhan Merak saat arus balik tidak sepadat ketika arus mudik. Meski demikian, Kuwat tetap mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan saat melintas di Selat Sunda.

Meskipun kondisi Pelabuhan Merak relatif sepi, PT ASDP Merak masih mengoperasikan 27 kapal Ro-Ro dengan target perjalanan dan penyeberangan sebanyak 94 trip. Selain itu, kegiatan bongkar muat kapal yang bersandar di pelabuhan dipercepat dari 60 menit menjadi 45 menit guna mengatasi penumpukan penumpang pejalan kaki dan antrean kendaraan.

Manajer Operasional PT ASDP Nana Sutisna mengungkapkan, hal tersebut merupakan komitmen PT ASDP untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat pengguna jasa angkutan penyeberangan."Kami berharap arus balik pada H+3 Lebaran lancar," kata Nana.

Nana menyatakan, pihaknya terus bekerja keras untuk melayani arus balik Lebaran lebih baik dibandingkan sebelumnya. Semua dermaga pelabuhan dioperasikan untuk menampung ribuan unit kendaraan. Di samping itu, penambahan kapal Ro-Ro jika terjadi lonjakan arus balik. Begitu juga petugas pengatur lalu lintas siaga penuh untuk mengatasi kepadatan angkutan. "Kami mengimbau penumpang sebaiknya berangkat sing hari untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dan penumpukan penumpang pejalan kaki," katanya.

Rangkasbitung

Para penumpang sudah mulai memadati Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, pada arus balik H+2, kemarin. Para penumpang kereta akan menuju Serpong-Kebayoran-Tanah Abang-Angke-Jakarta Kota-Merak.

Pantauan pada Kamis, ribuan pemudik Lebaran memadati Stasiun Rangkasbitung dan saling berdesakan saat naik ke atas gerbong kereta. Terdapat dua jadwal pemberangkatan KA ekonomi, yakni pukul 05.30 WIB dan 09.00 WIB, Rangkasjaya pukul 06.00 WIB, dan KA Pattas pada pukul 08.00 WIB.

Para penumpang baru kembali dari mudik di berbagai daerah di Provinsi Banten dengan tujuan Stasiun Serpong-Kebayoran-Tanah Abang-Angke-Jakarta Kota. Sebagian besar pemudik bekerja di sektor informal, seperti penata rumah tangga, buruh pelabuhan dan bangunan, pedagang, serta pengemudi angkutan.

"Kami kembali ke Jakarta lebih awal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman," kata Heti, seorang pemudik warga Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Ia mengaku sudah empat tahun bekerja sebagai penata rumah tangga di Jakarta Pusat dan setiap Lebaran mudik untuk berkumpul bersama keluarga.

Meskipun penumpang saling berdesakan, ia merasa senang dan bisa mudik ke kampung halaman. "Kami setiap pulang Lebaran menggunakan angkutan KA ekonomi karena tiketnya murah, hanya Rp 2.000/orang, juga tidak terjebak kemacetan," katanya. rep:c60 ed:a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement