Kamis 31 Jul 2014 14:25 WIB
Hikmah

Kunci mudik yang sukses

Red: operator

Oleh Dr A Riawan Amin 

Alhamdulillah, Hari Raya Idul Fitri 1435 H dan bulan Rama - dhan te lah berlalu. Dengan izin Allah SWT kita kembali kepada fitrah.

Sebagian besar pemudik juga telah kembali ke asalnya masing-masing.

Kembali da ri \"mudik kecil\" yang berlangsung ta hunan.

 

Kata fitrah berasal dari akar kata fa tha rayang berarti, Dia telah men - cip takan. Kembali kepada fitrah, haki ki nya adalah kembali kepada kondisi asal penciptaan kita. Asal yang bersih suci, asal penciptaan dari Dia yang Mahasuci. Niscayanya, ke- hidupan adalah sebuah \"mudik be - sar\". Perjalanan kem bali kepada asal, menuju Dia yang menciptakan kita.

Ada dua kunci mudik yang sukses.

Pertama, peta yang akurat. Kedua, be kal yang cukup. Dalam versi be- sarnya, peta atau manualnya adalah firman Allah dalam Alquran serta hadis sebagai percontohan pelak- sanaan firman. Keduanya wajib di- imani sepenuhnya. \"Berbekal-lah kamu, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.\" (QS 2: 197).

Walaupun petanya sudah jelas, ke nyataan di lapangan tetap tidak se- lalu mulus. Di sinilah pentingnya takwa. Tanpa iman dan takwa, kita cenderung kepada jalan pintas. Kita cenderung mengambil cara-cara yang zalim un tuk menang dan se- cepatnya sampai ke tujuan.

Tanpa iman dan takwa, kita juga mu dah putus asa dan menjadi frus- trasi. Iman adalah peta yang memberi visi tentang tujuan yang semakin men dekat. Sedangkan, takwa ibarat bahan bakar yang menjadi bekal bergeraknya kendaraan mudik.

Kadang akibat kelalaian kita da - lam mem baca peta, karena kelelahan dan kantuk, atau bahkan kurang pa - tuh ke pada peta, kita menjadi tersa - sar. Na mun, jika peta masih di ta ngan, de n gan mudah kita kembali ke jalur yang benar.

Kadang bukan kelalaian kita, tapi fakta di lapangan yang tidak kondusif.

Kadang jalan berlubang, kadang jalan ditutup dan dialihkan, kadang pe - ngen dara lain memotong dan menye - rempet kita, kadang macet luar biasa bahkan mampet, dan lain-lain. Ini na- manya ujian. 

Kemarahan tidak akan menyele- saikan masalah. "Laa taghdob!" (Ja - ngan marah!), sabda Rasulullah SAW kepada seorang Badui yang meminta nasihat. Sampai tiga kali Rasul meng - ulang kata tersebut. 

Firman Allah di dalam surah al- Baqarah, \"Sesungguhnya Allah ber - sa ma orang-orang yang sabar.\"

Ke sabaran dalam menjalani ujian akan menaikkan maqam(keduduk - an) kita kepada derajat yang lebih tinggi. Sampai di tujuan sebagai orang yang derajatnya lebih tinggi dari diri yang dulu berangkat memu- lai perjalanan.

Bagi yang baru kembali dengan selamat dari \"mudik kecil\" di kam- pung dunia, mari bersyukur agar Allah SWT menambahi nikmat-Nya (QS Ibra him:14) dan selalu men- jadikan \"mu dik besar\", perjalanan pulang menuju Dia di kampung akhi- rat, sebagai tujuan akhir yang utama.

Jangan pernah lupakan peta dan be kalmu. Selamat Idul Fitri 1435 H.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement