Selasa 22 Jul 2014 12:00 WIB

Ribuan Polisi Amankan Pantura

Red:

INDRAMAYU – Ribuan personel Polres Indramayu, Jawa Barat, diterjunkan dalam pengamanan Operasi Ketupat Lebaran 2014. Ini mereka lakukan pada H-7. Para pemudik juga diminta waspada saat melintasi jalur pantura Indramayu.

Pengerahan personel dilakukan melalui apel gelar pasukan di halaman Mapolres Indramayu, Senin (21/7). Sedikitnya, 1.400 personel akan ditempatkan di 150 pos pengaturan dan pos pengamanan di sepanjang 68 kilometer jalur pantura Indramayu.

Selain itu, akan diterjunkan pula 30 personel khusus reaksi cepat dari gabungan Polres Indramayu dan Brimob Polda Jabar. Mereka ditempatkan di titik-titik rawan tindak kriminal untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik.

Polres Indramayu juga menyiagakan 50 personel bermotor sebagai tim penyapu jalur. Mereka akan segera bergerak jika terjadi kemacetan di sepanjang jalur pantura. "Kami mengimbau pemudik tetap waspada dan hati-hati," kata Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono.

Wahyu pun mengimbau para pemudik agar melajukan kecepatannya pada posisi aman. Hal itu untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Secara terpisah, Ketua Organda Kabupaten Wonogiri Edy Purwanto mendesak pemerintah segera memperbaiki jalur pantura.

Perbaikan, kata dia, akan memperlancar arus lalu lintas darat dalam menghadapi musim arus mudik Lebaran. "Jika tidak, akan ada kemacetan total sepanjang jalur pantura." Rusaknya Jembatan Comal menjadi bukti tersendatnya perjalanan angkutan umum.

Dampak rusaknya Jembatan Comal, Semarang, membuat perjalanan bus malam atau AKAP jurusan Jakarta-Wonogiri pulang pergi tersendat. "Tidak tanggung-tanggung, bus dari Jakarta menghadapi kemacetan hingga 37 jam," kata Edy.

Edy yang juga pengusaha Bus Sumba Putra Tirtomoyo, Wonogiri, ini menyatakan, akibat kemacetan bus pemudik itu, juga mengakibatkan kalangan pengusaha armada bus AKAP rugi besar. Sebab, kru armada harus mengeluarkan biaya tambahan untuk beli solar yang melonjak.

Bisa dibayangkan, hari biasa atau normal Jakarta-Wonogiri hanya perlu waktu 13-14 jam. Sekarang, 52 jam. Selain biaya tambahan untuk beli bahan bakar yang meningkat, kru juga butuh makan maupun rokok yang lebih besar ketimbang hari normal.

Pengusaha bus berharap, pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan maupun PU memperbaiki pantura sebelum Lebaran. Meski demikian, Edy mengaku pesimistis karena pihak berwenang tak bisa menjelaskan kapan Jembatan Comal kembali berfungsi normal.  rep:lilis sri handayani/edy setiyoko ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement