Selasa 22 Jul 2014 12:00 WIB

Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar

Red:

JAKARTA -- Seminggu menjelang Lebaran, harga bahan pangan mulai meningkat. Pemerintah menjamin pasokan komoditas pangan yang ada di pasar-pasar masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut Idul Fitri tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, sejumlah komoditas pangan terpantau naik, meskipun dalam tingkat wajar. Harga pangan yang naik, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras kualitas premiun. Sementara, harga telur ayam, telur bebek, dan daging sapi mengalami penurunan.

Sementara itu, harga daging sapi lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sempat melampaui Rp 100 ribu per kilogram (kg). Harga daging sapi di Pasar Kelender berada di kisaran Rp 95 ribu per kg. Tapi, harga ini masih lebih tinggi dari kondisi normal, sekitar Rp 85 ribu per kg. "Permintaan daging cukup tinggi, tapi tidak dengan jeroan dan kulit. Kerugian di jeroan dan kulit dibebankan ke harga daging," katanya, Senin (21/7).

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah akan terus berupaya meminimalisasi kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang terjadi akibat meningkatnya permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Salah satunya adalah dengan melakukan pemantauan harga komoditas dan ketersediaan pasokannya di pasar secara berkala.

"Dengan begitu, kami berharap, semua pemangku kepentingan dan pelaku usaha bisa turut berperan dalam stabilisasi harga, di samping tersedianya pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya. Ia menambahkan, di antara komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan adalah daging sapi yang kini dipatok Rp 93 ribu – Rp 100 ribu per kg di pasar tradisional.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menyatakan, harga bawang merah, cabai, daging sapi, dan telur naik tipis. Berdasarkan data BPS, kenaikan harga bawang merah sekitar 7,5 persen. Lalu, harga daging sapi naik sekitar 2,16 persen. Kemudian, harga telur naik 1,8 persen. Terakhir, cabai merah naik sekitar 7,54 persen.

Kenaikan ini dinilai wajar mendekati Lebaran. Selain itu, tidak terjadinya lonjakan harga karena pemilu berjalan lancar. Antisipasi keamanan yang dilakukan pemerintah membuat masyarakat tenang. Sehingga, terjadi pembelian karena panik (panic buying). Harga akan kembali normal sekitar satu minggu setelah Lebaran. Harga paling tinggi akan terhadi sekitar hari ke-25 Ramadhan.

Kenaikan harga yang tipis menjelang Lebaran menuai keluhan di kalangan petani. Menteri Pertanian Suswono pun meminta petani maklum. Prioritas pemerintah adalah membuat harga stabil, tidak naik atau turun secara signifikan. "Petani ekspektasinya harga tinggi," katanya.

Namun, terjadi disparitas harga pangan yang sangat tinggi di tingkat konsumen dan pedagang. Cabai rawit merah, misalnya, harganya hanya Rp 3.000 per kg di tingkat petani. Sementara, di tingkat konsumen harganya mencapai Rp 16 ribu per kg. Kemudian, harga bawang merah mencapai Rp 22 ribu per kg, hingga Rp 24 ribu per kg. Padahal, tahun lalu harga bawang merah mencapai Rp 60 ribu per kg.

Suswono juga mengatakan, pasokan bahan aman cukup dan harga terkendali. Sehingga, masyarakat diminta tidak perlu takut lalu memborong barang. Dia menjamin, tahun ini jumlah pasokan pangan jelang Lebaran lebih baik dari pada tahun lalu. Kondisi ini karena Lebaran yang berdekatan dengan panen raya. "Jadi, yang terjadi, setiap tahun ada 10 hari maju Lebarannya. Sehingga, makin ke sini makin mendekati panen raya. Apalagi, ke arah Mei atau April," katanya.

rep:meiliani fauziah/ahmad islamy jamil/c88 ed: fitria andayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement