Senin 21 Jul 2014 10:58 WIB

Ini yang Akan Dilawan Forum Ulama Jika Jokowi-JK Menang

KH Athian Ali
Foto: dok. pribadi
KH Athian Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa rencana politik Jokowi-JK akan dilawan oleh Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) jika pasangan tersebut memenangkan pemilu dan terpilih menjadi presiden. Yakni, kebijakan politik yang dinilai mengganggu umat Islam.

"Kalau Jokowi-JK jadi presiden tentu kita sebagai rakyat akan mendukung. Tetapi, jika rencana-rencana politik mereka selama kampanye dilaksanakan setelah mereka menjadi presiden akan kita lawan," kata Ketua FUUI KH Athian Ali saat dihubungi Republika, Senin (21/7).

Menurut Athian, beberapa rencana politik yang dikampanyekan Jokowi-JK maupun timnya bertentangan dengan umat Islam. Di antaranya, soal rencana penghapusan perda syariah di beberapa daerah kecuali di Aceh dan melegalkan Syiah dan Ahmadiyah sebagai agama baru di Indonesia.

"Rencana politik ini yang akan kita lawan. Jadi kita bukan mengharamkan memilih Jokowi-JK secara pribadi,  tapi mengharamkan rencana politik mereka yang seperti itu. Dan itu dinyatakan oleh orang-orang di sekitar Jokowi-JK," katanya.

Ia mengatakan, rencana politik kubu Jokowi-JK seperti itu selain bertentangan dengan Islam tapi juga bertentangan dengan undang-undang negara. Misalnya, soal rencana penghapusan perda bernuansa syariah yang didukung oleh undang-undang otonomi daerah.

Athian kembali menegaskan, keputusan FUUI ini bukan dalam agenda dukung-mendukung calon. Karena, FUUI tak pernah masuk dalam ranah politik praktis.

"Saya perlu pertegas, ini tidak dalam posisi dukung mendukung salah satu calon, kami berkomitmen hanya untuk memikirkan umat, kami bersih dari kepentingan politik praktis," ujar Athian.

Seperti diketahui, beberapa waktu sebelum pilpres, FUUI mengeluarkan maklumat haram untuk memilih pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang. Alasannya, pasangan itu dianggap meresahkan dan mengancam eksistensi umat Islam. Pasangan itu juga dinilai akan berpotensi menciptakan iklim sentimen keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horizontal. 

Penilaian itu muncul atas keputusan dan rencana politik yang selama ini telah dinyatakan secara terbuka, baik oleh institusi maupun oleh tim sukses bila pasangan itu berhasil terpilih. FUUI yang selama ini menyatakan bersih dari politik praktis, kini merasa wajib untuk memberikan pandangannya. Pihaknya menyatakan, sikap itu muncul agar umat Islam tidak salah dalam memilih pemimpin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement