Ahad 20 Jul 2014 16:00 WIB

Yang Autentik dari Timur Tengah

Red: operator

Selain sarat rempah, masakan Timur Tengah umumnya bercita rasa asam karena penggunaan lemon dan yoghurt.

Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, tak ada salahnya Anda berwisata kuliner dengan menu istimewa.

Restoran Satoo di Hotel Shangri-La dan Restoran L'Avenue di Hotel Hermitage, Jakarta, bisa menjadi destinasi wisata kuliner Ramadhan Anda. Terlebih, jika Anda ingin menikmati menu-menu autentik Timur Tengah, dua restoran itu merupakan tempat yang tepat. Mengusung konsep dapur terbuka (open kitchen), Restoran Satoo menawarkan sajian khusus Ramadhan dengan konsep prasmanan (buffet). Khusus untuk mengolah sajian- sajian khas Timur Tengah di bulan suci ini, Restoran Satoo mempercayakan kepada chef asal Turki, Yusuf Yaran.

Menurut Eksekutif Komunikasi Hotel Shangri-La Adwina Ami Windarti, restoran ini pada hari biasa menyajikan menu Asia dan India. Begitu pun pada bulan Ramadhan ini, menu Asia dan India masih disajikan. "Hanya saja, khusus pada Ramadhan, restoran ini juga menyajikan menu Timur Tengah," katanya kepada Republika, belum lama ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Wihdan Hidayat/Republika

Lamb Shank curry

Karena itu, jika hari-hari ini Anda bertandang ke Restoran Satoo pada petang hari menjelang berbuka, beragam menu Timur Tengah telah tersaji dan siap dinikmati. Ada yaprak salma (daun anggur isi nasi dan sayuran), arthicoke salad (salad rebung), hoummus (terong yang dihaluskan bersama minyak zaitun dan lemon), lahana sarma (daun kol isi nasi), kisir (nasi bulgur dengan sayuran pedas), saksuka (terong dengan saus tomat), barbunya pilaki (kacang kering masak minyak zaitun), cacik salad (salad yoghurt dengan mentimun), etli talas boregi (puff pastrydengan kambing dan kacang polong).

Ada pula lamb ouzzi, yakni potongan daging domba muda yang dibaluri dengan lemon dan rempah-rempah, lalu disimpan seharian dengan plastik kedap udara.

Keesokan harinya, daging di-steam panggang supaya empuk. Masyarakat Timur Tengah biasanya menyantap lamb ouzzi dengan nasi briani.

Salah seorang chef Restoran Satoo, Agus menuturkan, lamb ouzzimerupakan santapan keseharian masyarakat Timur Tengah. Umumnya, makanan ini disajikan saat berbuka puasa dalam satu piring besar dan disantap beramai-ramai menggunakan tangan, bukan sendok.

"Tradisi di sana, daging kambing tersebut disantap dengan tangan karena sesuai dengan sunah Rasulullah," kata Agus. Ia menambahkan, selain sarat dengan aroma rempah-rempah, masakan Timur Tengah pada umumnya juga memiliki cita rasa asam. "Hal ini karena penggunaan lemon dan yoghurt."Sembari menikmati hidangan berbuka, Anda akan dihibur dengan lantunan musik khas Arab, yang semakin menambah suasana eksotik Timur Tengah.

Selain untuk berbuka, Restoran Satoo juga menyajikan menu-menu Timur Tengah untuk sahur. Ada dua hidangan utama yang disajikan saat sahur, yaknigril led gindara fish. Ini adalah ikan gindara panggang yang disajikan dengan peleng kap kentang yang dihaluskan dan tumis bayam.

Pilihan lainnya adalah grilled lamb chops, yakni daging domba panggang yang disajikan dengan nasi pilaf, kismis, dan sayuran. Pilaf adalah nasi (bisa dari beras atau bulgur) yang ditumis bersama rempah-rempah di dalam minyak atau mentega hingga kekuningan, lalu ditanak dengan air kaldu.

Pilaf adalah nasi yang sangat umum dihidangkan di Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Afrika Timur. Dalam pengolahannya, nasi ini dapat dicampur dengan paduan sayuran dan daging (ayam, domba, kambing) atau makanan laut (udang, kerang). Namun, bisa ju ga pilaf hanya dicampur dengan sayuran.

Sementara itu, untuk mengolah daging domba panggang, chefYusuf menjelaskan, daging domba dipotong-potong lalu diolesi dengan butterdan minyak zaitun, lalu ditaburi dengan tepung roti. Se lanjutnya, daging dipanggang. Untuk menam bah cita rasa, Yusuf melengkapinya de ngan saus yang terbuat dari kaldu daging yang disebut jui.

Restoran L'Avenue Tak hanya di Restoran Satoo, menu autentik Timur Tengah juga tersaji di Restoran L'Avenue, Hotel Hermitage. Seperti dikatakan Manajer Humas Hotel Hermita ge Karina Eva Poetry, sejatinya restoran ini merupakan spesialis menu-menu Prancis. Namun, khusus di bulan suci Ramadhan, Restoran L'Avenue juga menyuguh kan olahan kuliner khas Timur Tengah.

Adalah Executive Sous Chef Didi Sarwono yang mengolah menu-menu Timur Tengah untuk para tamu restoran ini.

Di jajaran menu pembuka, tersaji sejumlah makanan ringan, seperti hoummus, tabouleh, umm ali, baklava, dan aneka manisan buah yang dikeringkan. Sebelum menyantap makanan utama, boleh juga Anda menyeruput semangkuk sup hangat penggugah selera. Cobalah lamb harira soup yang menurut sejumlah tamu restoran ini, sangat lezat. "Sup ini asalnya dari Mesir dan dibuat dari kaldu kambing," kata Didi.

Selain potongan daging kambing, sup ini juga berisi aneka sayuran dan kacang- kacangan khas Arab. Untuk bahan kuahnya, ditambahkan pula pasta tomat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Grilled Gindara Fish

Alhasil, sup ini memiliki cita rasa gurih dan asam tomat yang menyegarkan.

Cita rasa tomat juga sangat terasa pada arabic tomato rice(nasi tomat). Bertabur kismis dan kacang almond, nasi ini disantap dengan sejumlah pilihan lauk.

Salah satunya lamb shank curry. Sesuai dengan namanya, sajian ini tampil dengan kuah kari yang kental dan berempah.

Menurut Didi, yang telah melanglang buana sebagai chefdi sejumlah negara, kuah sajian ini merupakan campuran dari krim dan santan. "Tapi, lebih banyak santannya," katanya. Campuran krim dan santan inilah yang membuat kuah kari ini begitu gurih.

Selain lamb shank curry, pria berusia 33 tahun ini juga menyajikan beberapa jenis makanan utama lainnya, seperti lamb curry fried rice, moroccan chicken, cin namon rice, chicken kabsa, dan lainnya. Manakah yang Anda pilih? rep:c73, rep:c73 ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement