Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Nagreg Rawan Jambret

Red:

BANDUNG  -- Para pemudik yang akan melintasi jalur Bandung, Tasikmalaya, dan Garut sebaiknya waspada ketika melintasi jalur lingkar Nagreg. Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Nagreg Iptu Besep Tata mengatakan, selain kontur jalan berbelok tajam dan menanjak, lokasi ini juga rawan tindak kriminalitas.

"Para pemudik motor sebaiknya berhati-hati ketika melintasi rute ini saat larut malam. Di sepanjang rute Nagreg adalah lokasi rawan penjambretan," kata Besep kepada Republika, di Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/7).

Umumnya, Besep melanjutkan, para penjambret mengincar tas para penumpang motor yang melintasi ruas jalan yang dikenal jalur neraka tersebut. Kendati kondisi jalan kini sudah lebar, mulus, dan banyak penerangan, kata Besep, hal itu tidak menjamin angka kriminalitas dan kecelakaan di Nagreg bisa berkurang. "Makanya, kami mengimbau tetap hati-hati dan selalu waspada."

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Fahrul Jayadiputra/antara

Sejumlah kendaraan berada di kawasan ruas Jalur Lingkar Nagreg, Bandung

Guna melindungi para pemudik, Besep menerangkan, polisi akan menempatkan pasukan Brimob dari Polda Jawa Barat. Anggota Brimob akan disebar sepanjang jalur lingkar Nagreg. Patrol rutin juga bakal diintensifkan.

Di Ciamis, polisi meminta pemudik waspada saat melintasi jalur selatan menuju Jawa Tengah atau menuju Jawa Barat. Alasannya, terdapat sejumlah titik rawan macet, kecelakaan lalu lintas, dan bencana alam di wilayah tersebut. Menurut kepolisian Ciamis, lokasi rawan macet tersebar di wilayah simpang tiga Sindang Kasih yang berlokasi di KM 106 dari arah Bandung, simpang tiga Cisaga KM 141 dari arah Bandung, dan pintu masuk tol objek wisata Pangandaran KM 121 dari arah Bandung.

Adapun untuk daerah rawan kecelakaan lalu lintas berada di titik Dusun Bangsawatt rute Ciamis di KM 117 dari arah Bandung, Cilutut Desa Dewansari rute Cijeungjing KM 125 dari arah Bandung, Dusung Kidul rute Cijeungjing juga KM 129-131 dari arah Bandung, dan di rute Babakan dekat Pengandaran KM 209-210 dari arah Bandung

Wakil Kepala Pos Polisi Gatur Ciamasi Bripka Z Tampubolon menambahkan, untuk daerah rawan bencana alam di Ciamis ada lima titik. Titik rawan tanah longsor terdapat di rute Desa Jelat-Alinayin Baregbeg KM 124-129 dari arah Bandung dan Jalan Kawali-Panawangan KM 143-167 dari arah Bandung.

Kemudian, untuk daerah rawan banjir berada di jalur Padaherang KM 182 dari arah Bandung, Pasar Tunggalis Kalipucang KM 189 dari arah Bandung, dan Pasar Kalipucang KM 194 dari arah Bandung.

"Tentunya ratusan personel dan puluhan pos pengamanan akan mengawal para pemudik sebagai bentuk antisipasi penanganan daerah-daerah rawan ini," ujar Tampubolon.

Di Bandar Lampung, memasuki H-10 Idul Fitri 1435 H, mobil travel gelap berpelat hitam mulai menjamur di berbagai tempat di pusat kota dan Pelabuhan Bakauheni. Mobil travel ini bebas mengambil penumpang di luar terminal dan pelabuhan.

Pemantauan Republika di perempatan Bundaran Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis (17/7), mobil travel jenis minibus terlihat bebas mengetem di pinggir jalan menunggu penumpang yang ingin berangkat ke Pelabuhan Bakauheni dan kota-kota di Lampung dan luar Lampung.

Berbagai jenis mobil travel gelap, seperti Avanza, Xenia, APV, dan Innova, ini memasang tarif lebih murah dibandingkan dengan travel resmi yang ada di Terminal Rajabasa maupun di tempat lain.

Salah satu pengelola travel gelap, Sigit, mengatakan, dia memasang tarif nego dengan penumpang tidak dengan tarif resmi. "Kami nego sama penumpang dan melihat jarak yang ditempuh dan jumlah penumpangnya," ujar dia.

Kepala Dinas Pehubungan Lampung Selatan Syukur Kersana menegaskan, pihaknya akan melakukan penertiban terhadap travel resmi dan gelap yang mengambil penumpang umum. Hal ini untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pemudik sampai di tujuan.

Untuk penertiban travel gelap, kata Syukur, Dishub Lampung Selatan akan bekerja sama dengan kepolisian lantaran dishub tidak berwenang menindak travel gelap tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri Brigjen Boy Raffi Amar menyatakan, secara umum, kepolisian akan berupaya mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran 2014 di seluruh lokasi di nusantara. Kepolisian akan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk melakukan pengamanan mudik.

Menurut Boy, ratusan ribu petugas sudah disiapkan untuk operasi ketupat selama 16 hari sejak 22 Juli 2014 hingga 6 Agustus 2014. "Petugas kita ada 137.795 personel," kata Boy. rep:gilang akbar prambudi/mursalin yaslan/wahyu syahputra ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement