Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Anak Palestina Jadi Korban

Red:

GAZA — Suara ledakan keras menggelegar membelah langit pantai di Jalur Gaza, Rabu (16/7).  Suara itu menarik perhatian mereka yang tinggal ataupun menginap di hotel pinggiran pantai.

Seperti dalam sebuah adegan film, warga dan pendatang menyaksikan bagaimana bocah-bocah berlari ketakutan di atas pasir. Mereka berteriak sambil berlari, sementara asap mengepul dari serangan Israel tepat di belakang anak-anak itu. 

Warga maupun pendatang yang melihat meneriaki bocah-bocah tersebut untuk terus berlari menuju hotel menghindari gempuran Zionis. Kemudian, suara ledakan kembali terdengar. Tampak sinar berwarna oranye dan kepulan asap. Pondokan yang digunakan nelayan Palestina  turut terbakar.

Bocah kecil itu terus melangkahkan kakinya dengan cepat menghindari maut. Sayang, beberapa di antara mereka tertinggal. Empat anak tewas dihantam misil Israel. Satu anak tewas terbakar hangus dengan satu kakinya hilang dan lainnya terluka di bagian kepala serta kaki. Keempat bocah tersebut diketahui bernama Ahed Atef Bakr (10 tahun), Zakaria Ahed Bakr (10), Mohamed Ramez Bakr (9), dan Ismail Mohamed Bakr (11).

Keempat anak-anak itu diketahui masih saudara sepupuan yang merupakan anak-anak dari nelayan Gaza. Mereka telah diminta untuk tetap berada di dalam rumah dan menjauh dari laut oleh orang tua mereka. Bocah-bocah tersebut mengabaikan perintah orang tua dan pergi ke pantai pada Rabu siang.

Masih dalam situasi yang mencekam, anak-anak lain yang selamat berlari menuju hotel. Di antaranya, ada yang menangis dan berdarah. Para staf dan jurnalis yang kebetulan berada di hotel itu bergegas menolong mereka. Hamed Bakr yang berusia 13 tahun terkena pecahan peluru di bagian dada. "Ini sakit, dada saya sakit," ujarnya sambil menangis kesakitan. 

Saksi mata insiden ini yang juga berada di pantai, Ahmed Abu Hassera, mengatakan, anak-anak tersebut tengah bermain-main di pantai. "Anak-anak itu sedang bermain di pantai. Usia mereka di bawah 15 tahun," katanya.

Ia menceritakan, tembakan pertama yang diluncurkan Israel tak mengenai mereka, namun menghantam daratan di dekat pantai. Anak-anak itu pun melarikan diri, namun sayangnya, tembakan lainnya justru mengenai tepat ke arah anak-anak itu. "Sepertinya roket tersebut memang mengejar mereka," kata Abu Hassera yang kausnya penuh dengan darah.

Serangan Israel yang dilakukan sejak pekan lalu di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 220 orang. Lebih dari 40 di antara para korban adalah anak-anak. Serangan itu menunjukkan Israel  tak lagi menyasar kelompok Hamas yang dianggap mereka bersalah dalam pembunuhan remaja Israel, beberapa waktu lalu. Maan News melaporkan, selain empat bocah itu, ada dua anak-anak lain yang tewas pada hari yang sama.

Menurut para jurnalis, mereka mendengarkan ledakan yang sangat keras di luar hotel Gaza City di tepi pantai. Mereka menyaksikan insiden tersebut dan mengatakan beberapa anak-anak yang melarikan diri seperti telah ditargetkan untuk diserang.

Sementara itu, di rumah keluarga Bakr, pada Rabu sore, para wanita pun histeris dan meratapi kematian anak-anak mereka. Empat jasad anak itu kemudian dishalatkan di Masjid Abu Hasira, tak jauh dari lokasi kejadian.

Jasad mereka terbaring dan diselimuti dengan bendera Fattah, kompetitor Hamas dalam perpolitikan di Palestina. "Kita datang dari Tuhan dan kita akan kembali kepada-Nya," ujar imam yang memimpin shalat.

Militer Israel pun berdalih tak sengaja membunuh anak-anak. Mereka hanya mengatakan, kondisi ini tragis dan insiden itu telah diselidiki. "Berdasarkan hasil awal, serangan ini ditargetkan pada teroris Hamas," kata otoritas militer Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mengatakan, pasukan militer Israel berusaha menghindari korban sipil dan menyalahkan Hamas yang meletakkan fasilitas roketnya di tengah-tengah permukiman padat penduduk.

Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, serangan Israel yang membabi buta ini tak akan menghentikan niat mereka. "Kami akan melanjutkan perjuangan konfrontasi kami dan tetap bertahan. Kami bersumpah Israel akan membayar semua tindakannya," ujarnya. rep:dessy suciati saputri/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement