Kamis 17 Jul 2014 13:00 WIB

Frekuensi dan Rute Penerbangan Ditambah

Red:

JAKARTA -- Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat, Kementerian Perhubungan menambah frekuensi penerbangan dan rute pesawat. Total penambahan sebanyak 1.018 penerbangan dan 28 rute. Puncak mudik angkutan udara diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran.

Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Eddy Wibowo mengatakan, Kemenhub sudah mengadakan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan perhubungan udara. "Isinya tentang pengawasan dan penertiban selama Lebaran,"' kata Eddy kepada Republika, Rabu (16/7).

Menurut Eddy, Kemenhub akan terus menambah frekuensi penerbangan bila dibutuhkan. Namun, penambahan itu juga mempertimbangkan tersedianya slot time di bandara.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Yasin Habibi

Kepala BPSDM Kemenhub Santoso Eddy Wibowo (tengah)

Eddy memperkirakan, bandara yang akan menerima lonjakan penumpang di antaranya Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan Bandara Ngurah Rai. Karenanya, pengelola bandara harus bekerja lebih keras dalam melayani penumpang. "Oknum semisal calo tiket, taksi gelap, dan lainnya di bandara harus ditertibkan," katanya.

Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Djoko Murjatmodjo menambahkan, penambahan frekuensi pesawat pada Lebaran tahun ini merupakan penambahan yang sangat masif. "Jauh lebih tinggi dari Lebarang tahun lalu," ujarnya.

PT Angkasa Pura I selaku pengelola lalu lintas penerbangan dan bisnis bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia, telah menyiapkan beberapa langkah mengantisipasi lonjakan penumpang. "Kesiapan kami sejauh ini berjalan normal. Mulai dari pengadaan posko pengamanan sampai fasilitas sarana dan prasarana penunjang," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Farid Indra.

Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri untuk menambah tenaga pengamanan di bandara selama arus mudik. AP I juga menyiagakan petugas Basarnas untuk mendukung keselamatan penumpang.

Farid mengimbau, para pemudik yang menggunakan pesawat agar tertib dan menaati aturan. Apalagi, AP I akan membatasi boarding call hanya sampai tiga kali. "Jadi, kalau ada penumpang yang sudah dipanggil namanya, hendaknya menyegerakan diri naik ke pesawat. Jangan lagi mengulur-ulur waktu, seperti yang kerap terjadi selama ini. Pola semacam itu harus diubah," ujarnya.

Untuk mengurangi antrean pemudik yang membeludak saat puncak arus mudik, PT Angkasa Pura II yang melayani lalu lintas penerbangan dan bisnis bandara di kawasan barat Indonesia, telah menyiapkan skenario penanganan hingga ke aspek paling teknis. Antara lain, meningkatkan kapasitas runway penerbangan dari yang sebelumnya 54 pergerakan per jam menjadi 72 pergerakan per jam.

"Tapi, tetap harus ada komitmen dari pihak airlines untuk tidak mengubah jadwal. Kalau delay-nya lebih dari satu jam, tentu bakal bikin bandara padat juga," kata Kepala Bagian Humas AP II Achmad Syahir.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, maskapainya akan menyiapkan 20 ribu kursi tambahan saat arus mudik. Rute tambahan yang diajukan Lion Air kepada Kemenhub di antaranya Batam, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar, Banjarmasin, dan Pontianak.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pengelola bandara menyiapkan langkah yang tepat guna mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat menjelang Idul Fitri 2014. Hal yang paling utama adalah mencari cara untuk mengurangi antrean pemudik yang membeludak. "Sehingga, bandara tidak kelebihan kapasitas," kata Tulus. rep:aldian wahyu ramadhan/ahmad islamy jamil/friska yolandha ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement