REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menduga munculnya Allan Nairn sengaja dilakukan untuk menghadang Prabowo Subianto sebagai Presiden 2014. Allan Nairn digunakan sebagai operasi untuk menggiring opini masyarakat.
Hashim juga menduga kemunculan Allan ada hubungannya dengan para purnawirawan Jenderal yang ada di kubu Jokowi-JK. Psychologic operation memang digunakan untuk menggiring opini sampai masyarakat terpengaruh dan mempercayai anggapan tersebut.
"Di sana (kubu Jokowi-JK) kan banyak. Kita tahu ada Hendropriyono, Subagyo HS, Agum Gumelar dan Luhut Pandjaitan," katanya dalam keterangan pers di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (15/7).
Adik kandung Prabowo Subianto ini mengaku heran dengan kemunculan Allan Nairn di tahun 2014. Sementara di tahun 2009 saat maju menjadi calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri, hal itu tidak dimunculkan. Padahal, kata Hashim, Allan mengklaim wawancara off the record itu dilakukan pada tahun 2001.
"Saya heran sekali. Bagi saya ini tanda tanya besar sekali, kenapa Allan Nairn muncul dan tidak pada 2009 dulu. Saya menduga ini ada kaitan dengan kubu lawan," katanya.