Senin 14 Jul 2014 15:42 WIB

PP Aisyiyah Minta Semua Pihak Bisa Menahan Diri

Rep: heri purwata/ Red: M Akbar
Ketua Umum Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini memimpin jalannya sidang pleno II dalam Tanwir Muhammadiyah di Hotel Horison, bandung, Jawa barat, Jumat (22/6). Sidang tersebut membahas laporan dinamika gerakan Muhammadiyah di tingkat wilayah dan organisa
Foto: Republika/Agung Supri
Ketua Umum Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini memimpin jalannya sidang pleno II dalam Tanwir Muhammadiyah di Hotel Horison, bandung, Jawa barat, Jumat (22/6). Sidang tersebut membahas laporan dinamika gerakan Muhammadiyah di tingkat wilayah dan organisa

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah meminta warganya agar menjaga suasana kondusif. Selain itu, warga Aisyiyah bisa mendampingi warga masyarakat di lingkungannya dalam menunggu hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang.

Demikian salah satu pernyataan sikap PP Aisyiyah terhadap Pilpres yang dibacakan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (14/7). PP Aisyiyah merasa perlu mengeluarkan pernyataan ini karena setelah pencoblosan terdapat dinamika situasi atau suasana batin masyarakat yang bermacam ragamnya.

''Suasana ini perlu dikelola dengan arif dan bijaksana oleh para elite pimpinan pemerintah, penyelenggara Pemilu, pimpinan partai politik, tokoh agama dan masyarakat, serta seluruh komponen bangsa. Aisyiyah perlu menyampaikan ajakan dan pesan moral atas kondisi bangsa pasca Pilpres,'' kata Siti.

Selain itu, lanjut Siti, Aisyiyah sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakat sayap perempuan Muhammadiyah tetap bersikap netral dalam Pilpres 2014. Karena itu, Aisyiyah istiqomah dalam menjaga sikap netral tersebut dengan tetap menjaga hubungan yang sama baik kepada kedua calon.

''Aisyiyah mengapresiasi Pilpres mendapat perhatian luas dari masyarakat dengan partisipasi pemilih yang meningkat. Hal ini menunjukkan sikap dan tanggung jawab pemilih yang tinggi dalam berdemokrasi untuk menentukan pimpinan nasional lima tahun ke depan,'' kata Siti.

Pilpres yang mengusung dua calon telah menunjukkan persaingan yang ketat dan diwarnai dengan kampanye hitam dan negative bagi kedua calon. Bahkan situasi dan kondisi pascapencoblosan telah mendorong suasana batin masyarakat tidak tenang dan dapat menyulut emosi jika tidak dikelola dengan bertanggung jawab.

''Karena itu kami meminta agar masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta tim sukses serta pendukungnya bersikap taat asas dan taat hukum.  Jangan bersikap provokatif dan saling menyerang dalam bentuk apapun, berlapang dada, serta bersikap ksatria menunggu dan menyerahkan proses penetapan presiden terpilih kepada pihak yang berwenang yaitu KPU,'' pinta Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement