Senin 14 Jul 2014 15:35 WIB

Polri Harus Maksimal Amankan Pengumuman Hasil Pilpres

Ketua Presidium IPW Neta S Pane

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) berpendapat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) perlu memaksimalkan kinerjanya untuk mengamankan dan mengendalikan situasi menjelang dan pada saat pengumuman hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

"Polda Metro Jaya perlu memaksimalkan kinerja intelijen agar bisa melakukan deteksi dini situasi pada 22 Juli 2014, saat KPU mengumumkan hasil Pilpres," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut IPW, setidaknya ada lima upaya yang harus dilakukan khususnya oleh pihak Polda Metro Jaya agar situasi tetap terkendali pada masa menjelang pengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Pertama, menjelang 22 Juli, Polda harus meningkatkan patroli dan menempatkan personilnya secara signifikan di kawasan yang strategis dan cenderung rawan," ujar Neta.

Upaya kedua, kata dia, Polda perlu melakukan simulasi terbuka untuk pengamanan kawasan vital agar masyarakat mengetahui bahwa polisi sudah melakukan pengamanan maksimal.

Upaya ketiga, lanjutnya, Polda harus melakukan langkah antisipasi guna mencegah bertemunya kedua kubu pendukung capres-cawapres di satu lokasi.

"Keempat, Polisi harus mencegah terjadinya eskalasi massa dalam jumlah besar di KPU. Kelima, Polisi perlu melakukan pengamanan ekstra di kawasan-kawasan bisnis," katanya.

Bagaimanapun, IPW mengapresiasi serta berterim kasih kepada TNI dan Polri yang sudah menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif, baik pada saat berlangsungnya Pemilu Legislatif maupun Pilpres 2014.

"Diharapkan soliditas TNI dan Polri ini tetap terjaga saat menjelang maupun pasca 22 Juli, sehingga Pilpres 2014 menjadi kegembiraan politik bagi senegap bangsa Indonesia," ujar Neta.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengimbau masing-masing kubu pendukung capres-cawapres Pilpres 2014 agar dapat sabar menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saat ini sudah diumumkan hasil penghitungan sementara melalui quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei. Hasilnya, kedua pihak sudah merasakan kemenangan. Dengan kondisi itu, saya harus mengimbau masing-masing kubu untuk menunggu hasil penghitungan suara yang riil dari KPU untuk menyatakan kemenangan," kata Sutarman.

Kapolri mengatakan, walaupun setiap kubu sudah mendeklarasikan kemenangannya berdasarkan hasil 'quick count' (penghitungan cepat), tim sukses dan para pendukung dari kedua kubu diharapkan tidak terlarut dalam euforia.

"Tidak perlu turun ke jalan karena justru cenderung dapat menimbulkan berbagai masalah. Namun, bagaimanapun Polri tetap siap bekerja untuk mengamankan sekaligus untuk pelayanan kepada teman-teman kita yang turun ke jalan," ujarnya.

Sutarman pun menekankan semua pihak agar menghindari segala bentuk tindakan yang menyimpang dan anarkis yang dapat merugikan masyarakat.

"Karena demokrasi itu dibangun tentunya untuk menyejahterakan rakyat, untuk kedamaian dan keadilan, bukan untuk kekerasan," tegasnya.

Kapolri juga menyebutkan pengamanan maksimal sudah disiapkan untuk pengamanan di seluruh daerah sepanjang masa Pilpres 2014.

(Tz.Y012/c/a011

arnaz

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement