Ahad 13 Jul 2014 19:45 WIB

Tokoh Agama Serukan Perdamaian Usai Pilpres

Pilpres 2014
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Tokoh lintas agama di Kota Surabaya menyerukan perdamaian antara dua tim pasangan capres dan cawapres pascapelaksanaan Pemilihan Presiden pada 9 Juli lalu.

Kepala Bakesbangpolinmas Pemkot Surabaya Sumarno, Minggu malam mengatakan suksesnya penyelenggaraan pemilihan legislatif pada beberapa bulan yang lalu merupakan bentuk nyata betapa dewasanya warga Kota Surabaya. Begitu juga, pihaknya berharap pada pascapilpres kali ini.

"Mereka sadar bahwa menjaga persaudaraan dan keamanan, yakni untuk menjaga stabilitas nasional," kata Sumarno saat menyampaikan pernyataan sikap bersama tokoh lintas agama di kediaman Wali Kota Surabaya.

Menurut dia, agar keamanan tersebut tetap terjaga dalam menunggu hasil penghitungan suara Pilpres 2014 dari KPU, maka tokoh lintas agama memberikan pernyataan bersama sebagai sikap mendukung dan menjaga kondusivitas Kota Pahlawan selama penghitungan suara berlangsung.

Sumarno mengatakan bahwa sampai saat ini suasana Kota Surabaya sangat kondusif. Walaupun, berbeda pendapat warga tetap hidup damai di lingkungan mereka masing-masing. Masyarakat Surabaya diimbau jangan sampai termakan isu-isu yang menambah keruh suasana sehingga menodai kondusivitas yang telah lama dijaga bersama-sama.

"Kita berharap tokoh lintas agama ini bisa memberikan contoh sehingga tetap menjaga kesejukan di Kota Surabaya. Jika menemukan adanya indikasi kegiatan anarkis hendaknya melaporkan kepada pihak berwajib. Supaya segera ditangani secara hukum, jangan pernah melakukan tindakan main hukum sendiri karena hal itu akan menambah keruh suasana," ujarnya.

Pemkot Surabaya akan semaksimal mungkin menjaga kondusivitas Kota Surabaya. Tentunya, Pemkot tidak bisa berjalan sendiri, maka itu seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama, kepolisian, serta eleman lainnya diminta untuk kerja samanya dalam menjaga Surabaya dari segala tindakan yang merugikan kepentingan bangsa dan negara.

"Segala problematika di Surabaya hendaknya diserahklan kepada yang berwenang. Seperti keamanan, kecurangan pilpres serahkan ke pihak yang berwenang," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Chalimi menjelaskan latar belakang pertemuan ini yakni untuk membentengi kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama di Surabaya yang sudah terjalin begitu baik.

Ia berpesan jangan sampai kerusuhan terjadi di Kota Pahlawan. Selama ini, warga Surabaya dikenal dewasa, toleransi tinggi, saling menghargai dan menghormati menyikapi persoalan yang rawan menimbulkan konflik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement