Ahad 13 Jul 2014 19:24 WIB

Jaga Kondusivitas, Sri Sultan Pertemukan Dua Timses

Rep: Yulianingsih/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (kanan) menerima Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (kiri) di Yogyakarta, Selasa (1/7).
Foto: Antara
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (kanan) menerima Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (kiri) di Yogyakarta, Selasa (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mempertemukan dua tim sukses calon presiden (capres) di DIY. Pertemuan dua timses capres di DIY ini juga dihadiri para pimpinan daerah seperti Kapolda DIY Brigjen Haka Astana, Danrem 072 Pamungkas Brigjen Sabrar Fadhillah, Kepala Kejaksaan Tinggi DIY Loeke Larasati, Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan dan Ketua Bawaslu DIY M Nadjib.

Timses capres Prabowo-Hatta Rajasa diwakili Ketua Timses DIY Herry Zudianto dan timses capres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Bambang Praswanto. Pertemuan para pimpinan daerah dan timses capres di DIY ini berlangsung sekitar dua jam. Pertemuan tertutup di kantor Gubernur DIY di kompleks Kepatihan Yogyakarta ini baru berhenti 10 menit sebelum bedug Maghrib tiba.

Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, pertemuan tersebut menyepakati bagaimana kedua belah timses  tetap menjaga kondusivitas keamanan dan ketenteraman DIY saat menunggu penghitungan suara oleh KPU dan paasca pengumuman hasil penghitungan oleh KPU, 22 Juli mendatang.

"Kami  pimpinan daerah sepakat bahwa posko untuk pilpres diletakkan di kantor saya di kepatihan, kalau tim sukses memerlukan koordinasi dengan pimpinan daerah bisa di sini (kepatihan)," ujar Sultan.

Dengan koordinasi seluruh pimpinan daerah dan kedua belah timses tersebut Sultan berharap hal-hal yang bisa menimbulkan konflik tidak menimbulkan peristiwa yang berkembang luas di masyarakat.

Saat ditanya seberapa besar potensi konflik antar kelompok capres di DIY Sultan mengatakan, di media sosial ancaman konflik itu sudah luar biasa. Menurutnya, banyaknya komentar di media sosial tersebut bisa menumbuhkan banyak keraguan masyarakat terhadap hasil pilpres.

"Meskipun masyarakat Yogya sudah diuji di saat gempa bumi 2006 dan letusan Merapi 2010 tetapi tetap harus hati-hati," katanya.

Namun dalam kesempatan itu, Sultan mengucapkan terimakasih juga para penyelenggara Pilpres dan kedua timses capres DIY. Pasalnya, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dengaan aman dan nyaman.

Sultan berharap, partisipasi masyarakat Yogya lebih tinggi dari pemilihan legislatif. "Prinsipnya pimpinan daerah  dan timses capres sepakat menjaga Yogya aman dan nyaman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement