Senin 14 Jul 2014 00:18 WIB

Langkah Argentina Menuju Final Piala Dunia 2014

Rep: C56/ Red: Didi Purwadi
Timnas Argentina
Foto: Reuters/Ricardo Moraes
Timnas Argentina

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Amerika latin akhirnya mengirimkan satu nama untuk berlaga di laga puncak Piala Dunia 2014. Namun bukan Brasil yang menjadi tuan rumah yang berhak menempati fase tersebut, namun Argentina lah yang sukses mendapatkan satu tiket tersebut.

Langkah Argentina menuju final yang akan diadakan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, memang terbilang kurang begitu mengesankan. Pada pertandingan pertama kualifikasi grup melawan Bosnia Herzegovina, Argentina mengalami cukup kesulitan menghadapi Eden Dzeko dkk.

Albiceleste memang unggul dengan skor 2-1 dan menguasai penguasan bola selama permainan dengan 56% berbanding 44%. Namun Argentina harus meredam berbagi gempuran dari Bosnia. Tercatat Bosnia mampu melesakan 11 tendangan menuju target yang hanya berbalas lima dari Argentina.

Pada pertandingan kedua melawan Iran, Argentina memang berhasil menguasai penuh pertandingan dengan 70% penguasan bola. Anak asuhan Alejandro Sabella pun sukses melesakan 19 tendangan ke gawang dan sembilan menuju target.

Sayang dari keseluruhan peluang ini, Argentina hanya mampu sekali merobek gawang Iran yang dijaga Haghighi. Mereka pun harus puas dengan kemenangan 1-0.

Di laga penyisihan terakhir, Argetina harus meladeni kekuatan tim dari Benua Afrika, Nigeria, yang harus menang jika ingin lolos ke babak 16 besar. Sejak peluit dimulai, seperti biasa Argentina mampu menguasai jalannya pertandingan.

Tim Tanggo pun mampu unggul cepat pada menit ke-3. Namun keunggulan tersebut hanya bertahan satu menit karena pada menit ke-4, Nigeria mampu membalas.

Pada menit 45+1, Argentina mampu menambah golnya dan menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1. Namun lagi-lagi Argentina seakan kehilangan konsentrasi karena baru dua menit memasauki babak kedua, Nigeria kembali merobek gawang Sergio Romero.

Albiceleste mampu unggul kembali pada menit ke-50 dan mempertahankannya hingga peluit panjang. Tapi pada pertengahan babak kedua, Argentina harus bersusah payah menahan gempuran Nigeria.

Penampilan kurang meyakinkan berlanjut pada dua pertandingn selanjutnya di babak 16 dan perempat final. Melawan Swiss di fase perdelapan final, Argentina berhasil menguasai 61% penguasan bola selama pertandingan.

Mereka pun sukses melesakan 29 tendangan. Tapi lagi-lagi pemain Argentina seakan tumpul dalam mencetak gol. Dari 22 tendangan mengarah ke target, hanya satu gol yang berhasil dilesakan ke gawang Swiss. Argentina kembali hanya menang tipis 1-0.

Melawan Belgia di babak perempat final, Argentina untuk kesekian kalinya mampu unggul dengan skor 1-0 yang dicetak pada menit ke-8. Setelah gol itu tercipta, Argentina terlihat cukup kesulitan menembus pertahanan Belgia. Malahan Belgia yang balik memberikan serangan-serangan berbahaya terutama saat babak kedua dimulai.

Perubahan permainan Argentina mulai terlihat pada babak semifinal kala Lionel Messi dkk harus meladeni runner-up Piala Dunia 2010, Belanda. Meski kalah dalam penguasana bola 53% berbanding 47%, Argentina sukses meredam permainan cepat De Oranje.

Lebih mengesankan karena Argentina yang cenderung berporos pada Messi, dalam pertandingan ini lebih banyak memvariasikan serangan melalui Lavezzi dan Higuain. Mereka pun tercatat lebih banyak memberikan tekanan ke kubu Belanda.

Argetina mampu unggul delapan tendangan ke gawang berbading tujuh milik Belanda. Tendangan yang menuju target pun, Argentina unggul lima berbanding tiga.

Mentalitas kuat Argentina akhirmya sukses mengantarkan mereka ke laga puncak setelah menang melalui  drama adu pinalti. Romero menjadi pahlawan kemenangan Argentina karena berhasil menahan dua eksekusi pemain Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement