Sabtu 12 Jul 2014 05:46 WIB

Burhanudin Muhtadi Dinilai Provokatif

Burhanudin Muhtadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, menilai pernyataan Burhanudin Muhtadi bahkan KPU salah hitung bilq tak memenangkan pasangan Jokowi-JK adalah berbahaya dan provokatif.

"Berbahaya, pernyataan tentang hasil perhitungan resmi KPU dianggap salah jika berbeda dengan hasil hitung cepat lembaga survei," ujar Said, kemarin.

Menurutnya, sah-sah saja kalau ada lembaga survei yang begitu percaya diri dengan mengatakan bahwa hasil hitung cepatnya akan akurat. Apalagi kalau pernyataan itu disampaikan oleh lembaga yang memang seringkali tepat dalam menebak hasil Pemilu.

"Kalau sikap lembaga yang semacam itu dikatakan takabur atau pongah, biarlah itu menjadi penilaian masing-masing masyarakat. Mereka itu kan umumnya lembaga komersial. Jadi mereka mungkin ingin meyakinkan pihak yang menjadi pengguna jasa mereka," terangnya.

Tetapi, kalau suatu lembaga survei sampai berani menyatakan KPU pasti salah apabila hasil penghitungan suaranya berbeda dengan hasil hitung cepat dari lembaga survei, apalag curang, maka itu sudah sangat kelewatan.

"Sebagai pegiat dibidang Pemilu saya tidak bisa terima kalau KPU diancam-ancam seperti itu. Itu intimidasi intelektual namanya. Sebagai produk ilmu pengetahuan, hitung cepat tentu harus kita akui besar manfaatnya bagi demokrasi. Tetapi kehadirannya tidak boleh sampai merusak sistem hukum Pemilu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement