REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan pemilihan ulang di Tempat Pemungutan Suara 3 Giripurwo Kecamatan Girimulyo, Kamis.

Anggota KPU Kulon Progo Divisi Perencanaan, Data Informasi, Organisasi dan SDM?Marwanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di TPS 3 Gipurwo terjadi selisih surat suara dicoblos dengan jumlah pemilih yang hadir.

"Berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu RI yang melakukan supervisi langsung di TPS, meminta KPU Kulon Progo harus melakukan pencoblosan ulang. Kami langsung mengajukan surat suara ke KPU untuk pencoblosan ulang," kata Marwanto.

Ia mengatakan pelaksanaan Pemilu Presiden 9 Juli di Kulon Progo berjalan dengan baik. "Semua berjalanan tertib dan aman," kata dia.

Ketua Panwaslu Kulon Progo Puja Rasa Satuhu mengatakan di TPS 3 Giripurwo ditemukan selisih suara antara jumlah surat suara yang dicoblos dengan jumlah pemilih yang hadir.

Puja mengatakan, jumlah pemilih yang hadir sebanyak 319 pemilih, tetapi jumlah surat suara yang dicoblos 321 lembar, artinya terjadi selisih dua.

"Atas hasil tersebut kemudian pengawas pemilu lapangan (PPL) dengan didukung Bawaslu RI meminta KPU Kulon Progo melakukan pemungutan ulang ha

Menurut Puja, sebelum dilakukan pencoblosan, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terlebih dahulu menghitung jumlah surat suara. Saat itu, jumlah surat suara dari KPU sama dengan DPT ditambah dua persen.

"Saat penghitungan ternyata terjadi selisih surat suara yang dicoblos. KPPS tidak tahu, apakah ada pemilih yang mencloblos dua kali," kata dia.

Namun demikian, Puja mengatakan pelaksaan Pilpres di Kulon Progo berjalan dengan baik, dibandingkan pada Pileg 9 April, dan politik uang tidak sebanyak saat pileg.

"Kondisi keamanan tenang, dan tidak terjadi gejolak," kata Puja.

Ikuti Whatsapp Channel Republika