Selasa 08 Jul 2014 21:46 WIB

Antisipasi Kecurangan Pilpres, Relawan Jokowi-JK Bentuk Satgas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
RIbuan irelawan Jokowi-Jk mengikuti pengukuhan satgas relawan Jokowi-JK anti kecurangan dan politik uang di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Berbagai unsur relawan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) seperti Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Pro Jokowi (Projo)  mendirikan satuan tugas (satgas) anti pilpres curang untuk mengawasi pihak-pihak yang melakukan kecurangan terhadap Jokowi.

Koordinator Wilayah (Korwil) Pemenangan Jokowi-JK Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Jatim dan bagian dari tim kampanye tim nasional Effendi Choiri (Gus Choi) mengatakan, seharusnya di masa tenang hingga pemilu seperti sekarang ini membuat para capres tidak melakukan kampanye. Selain itu, masing-masing pihak melakukan dzikir,tafakkur, maupun konsolidasi internal dengan pendukung. Sehingga, kata dia, pemilu bersih,jujur dan adil dapat diwujudkan.

Tetapi ternyata, kata dia, pihak lawan Jokowi yaitu capres Prabowo Subianto melakukan langkah maupun upaya yang tidak adil. Pihaknya menuding Prabowo melakukan serangkaian tindakan kecurangan. 

“Senin (7/7) malam terjadi aksi pembagian tabloid Obor Rakyat, pembagian sembilan bahan pokok (sembako) bergambar Prabowo di Petemon dan saya lihat sendiri. Selain itu kasus kecurangan juga terjadi di Sidoarjo, Madiun, Pejambon,” ujarnya.

Pihaknya menyayangkan dan geram dengan kasus kecurangan tersebut. Menurutnya tindakan tersebut adalah tindakan yang merusak moral bangsa dan merupakan tindakan pidana politik. Ini karena sesungguhnya rakyat mau menggunakan hati nuraninya sepenuh hati untuk memilih presiden tanpa ada yang mempengaruhi.

Melihat banyaknya kecurangan yang terjadi di masa tenang, pihaknya mendirikan satuan tugas (satgas) anti pilpres curang. Satgas ini, kata dia, melakukan pengawasan, pemantauan sekaligus penangkapan tindakan kecurangan terutama saat pilpres Rabu (9/7) besok.

“Ada dua juta anggota satgas anti pilpres curang di Jatim yang terjun ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memantau di tingkat rukun tetangga (RT) hingga rukun warga (RW),” ujarnya.

Pihaknya mengklaim jumlah anggota satgas ini secara nasional mencapai jutaan orang dan para relawan tidak akan berhenti mengantarkan Jokowi sampai menjadi presiden.

Tak hanya membentuk satgas, pihaknya berencana mengumpulkan data-data pelanggaran dan pengakuan saksi untuk kemudian dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jatim. 

“Jika Prabowo menang namun melakukan kecurangan, maka kemenangannya bisa dibatalkan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement