Selasa 08 Jul 2014 14:43 WIB

Prabowo Dinilai Lakukan Kesalahan Fatal dalam Memandang Koperasi

Rep: Erdy Nasrul/ Red: M Akbar
 Calon presiden, Prabowo Subianto (kiri) dan  Joko Widodo (kanan).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Calon presiden, Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aria Bima, anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menilai pihak Prabowo Subianto telah salah dalam menjelaskan pandangan Jokowi mengenai koperasi. Hal ini dinilai Aria sebagai kesalahan yang fatal

Dia memaparkan, pertanyaan Prabowo yang mending Jokowi tidak memerlukan koperasi menjadi serangan yang mengarah ke Capres koalisi merah putih itu. Apa yang terjadi di balik pertanyaan yang disampaikan dengan penuh percaya diri ini?

"Semula tim kaum sana  mencoba mencari titik lemah Jokowi. Maka dirancanglah serangan hitam dengan menghembuskan isi pidato Jokowi di Indramayu. Serangannya dirancang sederhana, tetapi dahyat," imbuhnya, di Jakarta, Selasa (8/7). Jokowi seolah tidak perlu koperasi.

Seranganpun bergulir, menjadi isu yang kemudian berputar dan oleh tim Prabowo, ditangkap sebagai kebenaran baru. Hal itu kemudian disampaikan ke tim debat Prabowo, untuk dijadikan bahan serangan ke Jokowi dalam debat.

Maka bagai senjata makan tuan. Serangan yang semula diharapkan membikin Jokowi kelabakan, dengan mudahnya dihempaskan: "Mungkin Bapak salah baca, atau salah dengar. Saya kira semua orang tahu, bahwa koperasi adalah sokoguru ekonomi kita", kata Jokowi dengan penuh kesantunan.

Selain pandangan itu merendahkan, pelajaran terpenting dari serangan salah sasaran ini adalah bahwa kampanye hitam menggelapkan mata penyerangnya sendiri. Dampaknya pun besar, Aria Bima mengibaratkan ini dengan ular menggigit buntutnya sendiri. Nampak juga bahwa senjata terbukti makan tuan.

"Kita bisa bayangkan, betapa malunya Prabowo atas tidak akuratnya informasi tim pendukungnya. Hanya demi ambisi menang," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement