Selasa 08 Jul 2014 12:32 WIB
samba 2014

Menanti Strategi La Albiceleste

Red:

SAO PAULO -- Cedera Angel Di Maria membuat pusing pelatih Argentina Alejandro Sabella. Kehilangan ini begitu berat karena Di Maria menjadi kreator serang alternatif La Albiceleste jika sang kapten Lionel Messi mendapat kawalan ketat dari lawan.

Menjelang laga semifinal Argentina melawan Belanda di Arena de Sao Paulo, Sao Paulo, pada Kamis (10/7) pukul 03.00 WIB, Sabella mencari kombinasi serangan yang tepat.

Dokter tim nasional Argentina Daniel Martinez menyatakan, Di Maria menderita cedera tingkat satu yang menghapus kemungkinan pemain Real Madrid itu tampil di semifinal. Meskipun begitu, Martinez mengevaluasi kondisi Di Maria hari demi hari.

Realitas hidup tak terlalu kejam untuk Sabella. Usai mendapat kabar cedera Di Maria, berita baik hadir dari kesembuhan striker Sergio Aguero. "Sergio (Aguero) sudah berlatih tiga kali. Ia siap bermain," kata Martinez seperti dikutip Reuters.

Penyerang Mancester City itu melewatkan dua pertandingan karena cedera otot dalam partai terakhir kualifikasi Grup F melawan Nigeria. Dengan kabar kesembuhannya, minimal penyerang yang terkenal dengan kecepatannya itu tampil meski jadi pemain pengganti.

Kembalinya insting mencetak gol Gonzalo Higuain menjadi penawar luka Argentina. Satu-satunya gol Higuain di Piala Dunia kali ini dan menjadi gol kemenangan Argentina atas Belgia dalam partai perempat final. Kembalinya ketajaman Higuain membuat posisinya tak goyah sebagai ujung tombak wakil Amerika Selatan itu.

Sabella memasang trisula Higuain, Messi, dan Aguero di ujung penyerangan mereka. Sedangkan di tengah trio Mascherano, Lavezzi, dan Biglia menopang lini depan.

Para pendukung Messi dan kawan-kawan berkumpul di kamp latihan Argentina dengan menunjukkan pesan-pesan penyemangat. Atmosfer yang tampak dari skuat cukup positif. Terlihat para pemain tertawa dan bercanda dengan Sabella ketika berlatih.

"Pasukan ini bahagia kecuali untuk masalah Angel (Di Maria). Kami harap ia segera sembuh," kata gelandang bertahan Argentina Javier Mascherano.

Pemain berusia 30 tahun itu menilai Argentina berkembang ketika melawan Belgia dengan menerapkan strategi yang cerdik. Ia menilai Argentina memanfaatkan jarak dengan baik. Selain itu, Argentina sabar menunggu momen yang tepat untuk mengirim umpan. Pemain Barcelona itu pun yakin timnya bisa mengulangi kesuksesan itu saat melawan Belanda.

Penantian 24 tahun Argentina menuju babak semifinal semakin indah jika melewati batas negara, menyeberang ke Brasil untuk mendukung tim kesayangan di tanah rival bebuyutan. Kesuksesan meraih gelar juara dunia ketiga menjadi kado manis untuk mereka.

Meski tak dapat tampil kontra Belanda, Di Maria berharap dapat kembali fit dan bermain pada laga final andai rekan setimnya sukses mengalahkan Belanda karena dia ingin bermain di partai puncak Piala Dunia. Dikabarkan, Argentina menggunakan sel induk untuk mengobati cederanya, prosedur yang sama juga pernah dilakukan Real Madrid agar Di Maria bermain dalam laga final Liga Champions.

"Saya ingin berada di sana. Saya akan bunuh diri demi pulih karena jika kami berangkat ke final, saya ingin berada di sana. Para pemain membutuhkan saya," kata Di Maria dikutip Football Espana. rep:c87/c71 ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement