Senin 07 Jul 2014 23:24 WIB

Panwaslu Minta Ormas Bantu Awasi Pemilu

Pemilihan Umum/Pemilu 2014 (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Pemilihan Umum/Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Senin, menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat, dalam upaya meminta dukungan untuk membantu mengawasi proses Pilpres 9 Juli 2014.

"Bantuan tokoh masyarakat dan ormas tentu sangat kami harapkan dalam upaya menciptakan pemilu yang aman, jujur dan adil," kata Ketua Panwaslu Bangka Tengah, Anwar Effendi di Koba, Senin.

Ia menjelaskan, bantuan yang diharapkan dari organisasi kemasyarakatan adalah tidak enggan melaporkan jika ada temuan kecurangan yang terjadi di lapangan dalam proses pencoblosan.

"Laporan yang disampaikan itu akan kami tindaklanjuti dan dikaji apakah mengandung unsur pidana atau tidak. Jika mengandung unsur pidana, maka akan diteruskan ke pihak kepolisian," tegasnya.

Menurut Anwar, suksesnya gelaran Pilpres ini tentu berkat kerjasama dan dukungan dari masyarakat yang secara bersama-sama melakukna pengawasan untuk menciptakan Pilpres yang bersih.

"Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri, bantuan masyarakat sangat penting karena mayoritas laporan yang kami terima merupakan laporan masyarakat," ujarnya.

Ia mencontohkan, pada pemilu legislatif 9 April lalu mayoritas kasus yang ditindaklanjuti Panwaslu adalah laporan pelanggaran pemilu yang disampaikan masyarakat.

"Memang kami punya PPL yang bisa melakukan pengawasan dan melaporkan setiap kejadian di lapangan, namun tetap saja kami masih memiliki kekurangan sehingga butuh bantuan masyarakat," katanya.

Ia juga mengingatkan kepada tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk mencopot semua alat peraga kampanye yang masih tersisa pada masa tenang.

"Masih ada laporan dari masyarakat tentang alat peraga kampanye yang masih terpasang pada masa tenang, kami ingatkan kepada tim sukses masing-masing pasangan untuk mencopotnya," ujarnya.

Pilpres yang akan digelar pada 9 Juli diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement