REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Cawapres Jusuf Kalla (JK) menyoroti pelaksanaan pilpres yang berlangsung di luar negeri. Kurangnya surat suara dinilai menjadi penyebab proses pemungutan suara tidak berlangsung tertib.
JK mengatakan, kesiapan pemilu di luar negeri tak sematang di Indonesia. Misalnya terkait jumlah surat suara tak sebanding dengan jumlah WNI di negara tersebut yang hendak menggunakan hak pilihnya di TPS.
"Kalau di luar negeri susah ada kecurangan. Kalau ada kendala, itu persoalan kurangnya surat suara di sana," kata JK kepada Republika di Makassar, Senin (7/7).
Menurut dia, potensi kecurangan pada tahapan pemungutan suara di luar negeri, sulit terjadi. Alasannya, mereka yang berada di sana, sebagian besar adalah orang-orang tak mudah dipengaruhi.
Kalau pun ada berita kecurangan seperti, surat suara yang tersedia hanya gambar pasangan calon nomor urut 1 atau pemilih Jokowi-JK dilarang masuk TPS, dinilai hanya sebagai isu pilpres di sana.
"Saya tidak percaya kalau ada pemberitaan seperti itu. Sepertinya hanya isu saja kabar-kabar tersebut," ujar JK.
Untuk mengantisipasi pencoblosan di negara lainnya, JK meminta KPU bersikap cekatan atas masalah surat suara. Kebutuhan logistik itu bisa segera dikirim lewat kantor pos.