Sabtu 05 Jul 2014 12:28 WIB

KPU Larang Pasukan 'Hore' Masuk Ruang Debat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPU akan menggelar debat capres-cawapres terakhir malam ini, Sabtu (5/7). Sesuai dengan hasil evaluasi terhadap debat-debat sebelumnya, untuk kali ini KPU meminta tim penghubung calon presiden dan calon wakil presiden tidak lagi membawa suporter. Debat cukup dihadiri tokoh pendukung capres saja.

"Mengenai debat, kami sudah evaluasi dengan pasangan calon, kami minta agar 'grup hore' tidak dibawa lagi. Kami minta lebih banyak tokoh yang dibawa, karena ini momennya penting," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik, Sabtu. 

Komisioner KPU Sigit Pamungkas, di tempat yang sama mengatakan, hal itu tuntuk menjaga keberlangsungan debat lebih kondusif. "Debat kali ini tidak menyertakan pasukan hore-hore di dalam ruangan debat karena menjadikan suasana tidak kondusif," kata Sigit.

Pasukan hore yang dimaksud Sigit adalah pendukung kedua pasangan calon yang biasanya menyanyikan yel-yel dan atraksi khusus untuk mendukung jagoannya. Pada empat debat sebelumnya, mereka selalu berada di dalam ruangan debat.

Saat capres-cawapres yang didukung menjalankan debat, mereka akan menimpali dengan yel-yel, nyanyian, hingga gerakan seperti suporter olahraga.

Debat malam ini merupakan debat capres terakhir pada pemilu presiden 2014. Debat akan dimoderatori Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto P Hadi, MES, PhD dengan tema 'Pangan, Energi, dan Lingkungan'.

Sigit mengharapkan pasangan calon bisa memaksimalkan penampilannya. Sekaligus menjaga suasana pemilu yang damai dan berintegritas.

Rangkaian debat berlangsung sebanyak lima kali. Pertama, pada 9 Juni, debat capres dan cawapres disiarkan SCTV, Indosiar, dan Berita Satu dengan tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum.

Kedua, pada 15 Juni, debat capres disiarkan Metro TV dengan Tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Ketiga, pada 22 Juni disiarkan TV One dan ANTV dengan tema Politik Intrenasional dan Ketahanan Nasional.

Debat keempat, pada 29 Juni, debat cawapres disiarkan RCTI, MNCTV, dan Global dengan Tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek. Terakhir, pada 5 Juli, debat capres dan cawapres disiarkan TVRI, Kompas TV, dan RTV dengan Tema Pangan, Energi, dan Lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement