Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB
pilpresnomik

PILPRESNOMIK- Benahi Sektor Kelautan

Red:

Sebagai negara kepualuan, Indonesia memiliki cakupan wilayah laut yang terbilang luas. Sebab itu, potensi bidang kelautannya diklaim tak main-main.

Meski begitu, pemanfaatan sumber daya laut, terutama perikanan, dinilai belum optimal. Bagaimana harapan pengusaha industri perikanan terhadap pemerintah ke depan? Berikut cuplikan wawancara Republika dengan Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (APSI), Thomas Darmawan.

Bagaimana potensi dan kondisi industri perikanan di Indonesia?

Industri perikanan di Indonesia ada dua alat ukur yakni menyediakan untuk konsumsi ikan di dalam negeri serta meningkatkan nilai tambah ekspor sektor perikanan. Perikanan itu sangat penting karena kalau kita menanam kedelai satu hektare itu bisa menghasilkan 1,5-2 ton dalam satu kali panen. Kalau jagung satu hektare menghasilkan 7-8 ton, dan menanam padi satu hektare menghasilkan 7-10 ton beras. Sedangkan jika membudidayakan ikan lahan satu hektare bisa menghasilkan 400-500 ton.

Bagaimana dengan ekspor perikanan?

Pada 2012 nilai ekspor perikanan mencapai 3,8 miliar dolar, meningkat menjadi 4,16 miliar dolar pada 2013 dan meningkat menjadi 5,6 miliar dolar pada 2014. Kontribusi utama ekspor pada udang mencapai 40 persen, kemudian rumput laut, tuna, dan kepiting.

Apa saja kendala yang dihadapi industri perikanan?

Kendalanya sektor perbankan kurang mendukung nelayan tambak dan laut untuk mendapatkan pendanaan. Selain itu, suku bunga cukup tinggi. Infrastruktur seperti kondisi jalan menuju tambak yang tidak memadai, kemudian aliran air untuk tambak di hulunya ada pabrik kimia sehingga ikan banyak yang mati. Kebutuhan listrik, tidak ada subsidi listrik. Harga pakan yang terlalu mahal, masalah pembibitan dan masalah sosial seperti pencurian ikan. 

Bagaimana Anda menilai visi-misi kedua pasangan capres-cawapres di bidang perikanan dan kelautan?

Saya cukup mengapresiasi karena dari kedua pasangan capres banyak membahas bidang perikanan dan kelautan. Mereka juga sadar akan potensi kelautan di Indonesia dan program mereka cukup baik. Seperti Jokowi (Joko Widodo) bicara soal poros laut di pelabuhan-pelabuhan utama dari Sabang sampai Merauke.

Apa harapan pengusaha industri perikanan terhadap presiden terpilih?

Siapa pun presidennya nanti, potensi kelautan harus digarap karena di belakang mereka juga ada ahli kelautan. Karena Indonesia mempunyai garis pantai nomor dua terpanjang di dunia.

Ekspor harus diarahkan pada nilai tambah, jadi ikan harus diolah. Sektor perikanan butuh bibit, pakan, dan teknologi. Pemerintah harus men-support riset supaya menghasilkan bibit dan pakan berkualitas dan teknologi tepat guna.

Setiap penambahan 2.000 ton konsumsi ikan perlu 1.000 tenaga kerja sehingga penyerapan tenaga kerja cukup banyak.

Presiden terpilih harus menangani masalah sosial dengan memberi pekerjaan bagi pengangguran di sektor perikanan kelautan. Selain itu, juga perbaikan infrastruktur dan regulasi. rep:c87 ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement