Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB

Pengemis Berdatangan ke UEA

Red:

ABU DHABI -- Sepanjang Ramadhan banyak para pengemis berdatangan ke Uni Emirat Arab. Mereka umumnya berasal dari luar negara itu.

Pengemis berharap mendapatkan kemurahan hati dari para penduduk UEA yang sebagian besar berekonomi tinggi. Iqbal Ali (42 tahun) merupakan salah satu turis pengemis yang datang dari Pakistan ke Abu Dhabi setiap Ramadhan.

Ia mengatakan, tujuan datang ke Abu Dhabi adalah mengumpulkan pundi-pundi dirham pada bulan suci ini. "Orang-orang sangat bermuarah hati saat Ramadhan. Saya yakin, saya bisa mendapatkan setidaknya 10 ribu dirham (sekitar Rp 32 juta) dalam 30 hari," kataya, seperti  dikutip Gulf News, Rabu (2/7).

Pria yang berkerja sebagai tukang kayu di Karachi ini mengemis di UEA ketika Ramadhan sejak empat tahun lalu.  Menurutnya, berada di UEA saat Ramadhan memberikan keuntungan. Bahkan, pada 2012 ia mendapatkan 12 ribu dirham dari hasilnya mengemis saat Ramadhan di Abu Dhabi.

Ia pun menceritakan pengeluarannya untuk menjadi pengemis di Abu Dhabi. Ali mengaku, harus merogoh 600 dirham untuk biaya visa. Kemudian, 1.200 dirham untuk tiket pulang pergi Karachi-Abu Dhabi. Tapi, semua biaya itu dapat ditutupi dari uang hasil mengemis.

Hal sangat sulit, lanjutnya, apabila ia ditangkap pihak berwenang karena mengemis sangat dilarang di UEA. "Hal itu merupakan keadaan yang sangat sulit," ujar Pria yang harus mengurus lima orang anak, orang tua, dan dua saudara kandungnya.

Tak hanya Iqbal yang menjadi pengemis di UEA saat Ramadhan datang. Hal sama juga dilakukan Mohammad. Pria berusia 50 tahun ini datang ke Abu Dhabi dengan visa sebagai turis. Tetapi, kini ia berkeliling sambil memegang wadah, kemudian meminta-minta kepada warga UEA. 

"Ada begitu banyak orang-orang kaya di Abu Dhabi. Mereka memiliki hati yang besar dan selalu bermurah hati untuk membantu orang miskin seperti kami," ujar pria asal Andisheh dekat Teheran.

Ia mengetahui lokasi-lokasi orang kaya tinggal maupun berpergian keluar. Ia mengaku, bisa menemukan orang kaya di masjid-masjid, apartemen, dan sekitar hotel mewah. Sepanjang Ramadhan, biaya hidup yang harus dikeluarkan selama di Abu Dhabi sangat sedikit.

"Saya berpuasa sepanjang hari. Iftar (buka puasa) pun disediakan di masjid-masjid dan di tenda Ramadhan bahkan dapat menemukan untuk tidur di papan maupun di beberapa masjid," lanjutnya.

Kepolisian Abu Dhabi telah meluncurkan kampanye khusus untuk mencegah para pengemis. Polisi  meminta kepada para warga agar melaporkan orang yang menjadi pengemis ke nomor 800 2626.

rep:c64 ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement