Bagaimana strategi pasangan Jokowi-JK dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015?
Pertama, pada bidang SDM, kami akan meningkatkan SDM dengan membangun yang muara akhirnya kan ke pekerjaan. Kami akan mengembangkan sertifikat kompetensi yang mutual recognized yang diakui antarnegara di ASEAN. Misalnya, bidang akuntan, akuntan sebagai profesi ada sertifikatnya. Sehingga, saat bekerja di Singapura, Malaysia, atau Thailand, mereka ini ada pengakuan. Kemudian, insinyur juga dikembangkan mutual recognized di ASEAN. Nantinya, model-model seperti itu yang akan kami kembangkan.
Kalau strategi di bidang Iptek seperti apa?
Pada bidang Iptek, kami akan meningkatkan dana riset sehingga dapat menyamai negara-negara, seperti Malaysia maupun Thailand. Dengan begitu, Indonesia bisa berada di peringkat atas. Targetnya bisa mencapai satu persen produk domestik bruto (PDB). Saat ini, dana riset mencapai Rp 45 triliun sampai Rp 50 triliun. Kalau PDB Rp 10 ribu triliun, itu baru 0,05 persen sampai 0,08 persen. Jadi, kecil sekali.
Pengembangan dana Iptek itu nantinya seperti apa?
Dana IPTEK akan dikembangkan pada sektor prioritas nasional. Pada sektor pangan, misalnya, untuk menemukan benih-benih unggul, pupuk, maupun teknologi pascapanen, seperti mesin penggiling padi. Teknologi ini penting untuk menjawab masalah yang ada. Nantinya, 60 persen dana riset akan diprioritaskan untuk menjawab masalah-masalah energi dan infrastruktur. Kemudian, 40 persen untuk advance technology atau teknologi masa depan.
Selain sertifikat kompetensi, langkah apa yang dilakukan untuk meningkatkan mutu SDM?
Kami akan meningkatkan daya saing SDM melalui pengembangan Techno Park yang merupakan sebuah omzet. Techno Park ada tiga fungsi, yakni sebagai sarana pendidikan, sebagai balai latihan kerja, dan sebagai tempat untuk mengembangkan kewirausahaan. Techno Park memuat tiga unsur yang saling bersinergi antara swasta, pemerintah, dan masyarakat.
Apakah setiap kota di Indonesia akan dibangun Techo Park?
Ya, nantinya setiap kota akan dibangun. Sehingga, setiap kota punya Techno Park yang dikembangkan sesuai keunggulan dan potensi masing-masing. Misalnya, Sumatra Utara mengembangkan di bidang perkebunan karet dan kelapa sawit. Kemudian, Jawa Barat dan Jawa Tengah mengembangkan di bidang tanaman pangan dan advance technology. Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) di bidang peternakan sapi. Di Indonesia bagian timur bisa mengembangkan bidang kemaritiman. Sehingga, setiap daerah berkembang sesuai potensinya.
rep: c87 ed: eh ismail
Ikuti Whatsapp Channel Republika
