Ahad 29 Jun 2014 15:11 WIB

Enam Alasan Elektabilitas Prabowo-Hatta Naik

Rep: c30/ Red: Esthi Maharani
M Qodari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sepuluh hari menjelang pemilihan presiden (pilpres), elektabilitas Prabowo-Hatta terus naik. Terakhir, Indo Barometer merilis hasil survey yang menunjukkan selisih elektabilitas antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK saat ini hanya terpaut 3,4 persen.

Survey yang dilakukan pada 28 Mei-4 Juni, pasangan Jokowi-JK unggul 12,5 persen dari Prabowo-Hatta dengan perolehan masing-masing 49,9 persen dibanding 37,4 persen. Sedangkan hasil survey terbaru, Prabowo-Hatta mendapat 44,1 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 44,6 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, ada enam alasan yang membuat suara pasangan yang diusung koalisi Merah Putih itu naik signifikan.

Pertama, mesin politik koalisi Prabowo-Hatta yang mulai solid sejak masa kampanye dimulai.

"Pemilih dari koalisi Merah Putih ini solid terutama Gerindra, PKS dan PAN," katanya dalam rilis hasil survey terbaru Indo Barometer yang dilakukan dalam rentang waktu 16-22 Juni, Ahad (29/6).

Kedua, pemilih islam yang trendnya mulai mengarah ke Prabowo-Hatta.

Ketiga, efek SBY dan Partai Demokrat yang mulai terasa. Hasil survey menunjukkan bahwa 50 persen pemilih Demokrat akan memilih Prabowo-Hatta, dan hanya 33, 8 persen yang memilih Jokowi-JK. Sedangkan 16,2 persen belum memutuskan.

"Jadi Demokrat juga tak bisa diremehkan. Sebab individunya mayoritas ke Prabowo-Hatta meski sikap resminya masih netral," ujarnya.

Keempat, yakni promo 'mulut ke mulut' pasangan Prabowo-Hatta lebih kuat.

Kelima, Prabowo-Hatta dinilai lebih unggul dalam debat capres-cawapres.

Keenam, adalah mayoritas pendukung Prabowo-Hatta menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari tenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement