Jumat 27 Jun 2014 16:18 WIB

TIK Mampu Tingkatkan Mutu Kampus

Red:

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sekali lagi menunjukkan komitmennya mendukung kemajuan pendidikan Indonesia dengan menyelenggarakan kembali "Telkom Smart Campus Award 2014 (TeSCA)".

TeSCA merupakan pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) pada proses belajar mengajar. TeSCA 2014 dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan Direktur Utama Telkom Arief Yahya di Jakarta, Selasa (17/6) malam, di hotel JS Luwansa.

Dalam sambutannya, Nuh mengatakan bahwa kampus cerdas merupakan ajang untuk mencerdaskan kehidupan para insan kampus. "Teknologi informasi yang ada di perguruan tinggi bukan semata-mata dilihat dari keberadaan fisiknya, melainkan harus membawa perubahan dalam cara berpikir dan sikap."

Selain itu, Arief juga mengungkapkan bahwa TeSCA merupakan upaya Telkom untuk mendorong perguruan tinggi meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan TIK.

Tiga kali berturut-turut

Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada 2012, 2013 dan 2014, BSI memperoleh penghargaan dalam kategori Excellence TeSCA Achiever untuk Akademi Sekretari dan Manajemen (ASM BSI Jakarta) dan kategori wilayah Kalimantan untuk Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK BSI Pontianak) yang menerapkan ICT.

Direktur BSI Naba Aji Notoseputro menyampaikan ucapan terima kasih kepada  PT Telkom yang telah memberi penghargaan sebagai salah satu  kampus di Indonesia yang masuk ke kategori kampus yang memanfaatkan ICT. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Kemendikbud yang telah mendukung terlaksananya acara penghargaan TeSCA semenjak 5 tahun yang lalu sehingga perguruan tinggi berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan ICT dalam melayani para mahasiswanya dan masyarakat. Serta, mendorong pemanfaatan ICT untuk daya saing dari perguruan tinggi tersebut.

Penghargaan ini tentunya menunjukan bahwa ICT yang diterapkan di kampus BSI telah memenuhi standar yang disyaratkan Dikti maupun Telkom. Penghargaan ini juga tentunya menunjukkan bahwa BSI secara terus-menerus dan konsisten berupaya memanfaatkan ICT pada semua aspek kehidupan kampus, seperti pelayanan mahasiswa akademik, ujian, sampai dengan sistem pembayaran maupun informasi kepada para orang tua mahasiswa dan sebagai alat pendorong pengembangan kemajuan proses pembelajaran di kampus BSI.

Ajang TeSCA tahun ini, menurut dewan juri, yaitu Nizam, Richardus Eko Indrajit, dan Zainal Hasibuan, menghadapi persaingan yang lebih ketat. Karena, kategori-kategori  penghargaan dipersempit. Di sisi lain jumlah peserta yang mengikuti ajang tersebut lebih banyak. Penilaian diawali dengan road show ke beberapa kota dan kuisioner. Setelah itu, dilakukan penjurian tahap awal, kunjungan kampus, dan penjurian final. Ajang ini diharapkan bisa memetakan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang memiliki komitmen tinggi untuk memanfaatkan dan mengembangkan ICT, baik dari internal maupun eksternal kampus.

Tingkatkan mutu

Naba juga menambahkan bahwa BSI selalu berusaha meningkatkan mutu dan prestasi para mahasiswa maupun dosennya. Terkait dengan peningkatan mutu dan kompetensi para dosen, BSI setiap tahun aktif mengirimkan sejumlah dosen untuk mengikuti Communic Asia yang digelar di Singapura. Pameran telematika terkemuka di Asia itu dirangkai dengan IT Enterprise Asia dan Broadcast Asia. "Ini merupakan upaya BSI agar para dosen BSI dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi," ujar Naba.

Tahun ini BSI mengirimkan 28 dosen komunikasi dan lima dosen TI untuk mengikuti dan menjadi peserta aktif Communic Asia 2014, Enterprise IT, dan Broadcast Asia 2014. 

Pameran yang digelar di Marina Bay Sands Singapura, 17 hingga 20 Juni 2014 itu diikuti hampir 2.000 peserta dari lebih 50 negara dan kawasan. Pameran tersebut menampilkan berbagai teknologi, inovasi, dan produk-produk yang dapat mendorong terciptanya ekosistem yang cerdas dan terkoneksi.

Sebanyak  12 perusahaan Indonesia juga turut serta dalam pameran tersebut dan menempati booth Indonesia Pavillion. Mereka, yakni Ufoakses Indonesia Group, PT Dimata Sora Jayate, SML Technologies, PT Winning Soft, PT Mobile Gateway Indonesia, PT Aldea Kreasi Utama, PT Micronics Internusa, PT Mitratata Citragraha, PT Halilintar Lintas Semesta, PT Sucaco Tbk, PT KNT Group, dan PT Bolt! Internux. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telekomunikasi Indoneia Tbk (Telkom) juga hadir di ajang pameran bergengsi tersebut.

Pameran tersebut diperkirakan dihadiri oleh sekitar 50.000 pengunjung dari seluruh dunia. Mereka datang untuk mengikuti pameran, konferensi, dan pertemuan-pertemuan bisnis lainnya. "Selama menghadiri pameran telematika terbesar di Asia tersebut, para dosen BSI juga terlibat aktif dalam seminar, koneferensi,  maupun diskusi dengan lembaga-lembaga broadcast dunia, seperti CNN, HBO, dan lain-lain," kata Naba memaparkan kepada reporter Republika Irwan Kelana di ajang Communic Asia, Singapura, Kamis (19/6).

Naba menjelaskan, banyak manfaat yang bisa dipetik dari ajang Communic Asia tersebut. "Salah satu di antaranya, kami bertemu dengan produsen kamera terkemuka asal Jepang, Sony. Ternyata, Sony memberikan diskon khusus untuk kampus atau lembaga pendidikan yang membeli kamera Sony. Tak hanya itu, mereka pun siap memberikan pelatihan gratis untuk dosen-dosen broadcast," kata Naba.

rep:irwan kelana ed :hiru muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement