Kamis 26 Jun 2014 12:59 WIB

Universitas Andalas Gelar Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi ASEAN

Universitas Andalas
Universitas Andalas

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar pelatihan penyusunan dokumen borang akreditasi untuk tingkat ASEAN atau AUN-QA.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program studi di Unand yang telah memiliki nilai akreditasi A," kata Ketua LP3M Unand Mansyurdin di Padang, Kamis (26/6).

Dia menjelaskan, bagi prodi yang telah mendapat akreditasi A secara nasional memiliki kesempatan untuk diajukan dalam penilaian akreditasi tingkat Asean atau sekitar Asia Tenggara.

"Ini sekaligus menjadi hadiah dan tantangan bagi prodi tersebut untuk dapat lebih berkembang dan kualitasnya meningkat," ucapnya.

Meskipun begitu untuk mempersiapkan dokumen borang untuk akreditasi ASEAN ini lebih rumit dan berbeda ketimbang tingkat nasional, katanya.

Hal inilah, imbuhnya, yang menjadi alasan digelarnya pelatihan penyusunan dokumen ini, yang melibatkan tim audit mutu internal dan ketua pada masing-masing prodi.

Dia menyebutkan, pelatihan ini digelar selama dua hari, dimana hari pertama sebagai pengenalan AUN-QA. Pada hari kedua, peserta langsung melakukan pelatihan sekaligus praktik penyusunan borang ini.

Dalam pelatihan ini LP3M mengundang seorang Asessor AUN-QA J.Pramana Gentur Sutepa untuk menjadi tutor sekaligus narasumbernya.

"Pelatihan ini sebagai bentuk persiapan Unand, untuk mengajukan prodi ke AUN-QA pada 2015 mendatang," ujarnya.

Untuk itu dia mengimbau kepada prodi yang telah mendapat akreditasi A secara nasional untuk segera mempersiapkan segala dokumen setelah pelatihan berakhir.

Sementara itu J.Pramana Gentur mengatakan bahwa penilaian akreditasi AUN-QA ini sangat berbeda dengan pemeriksaan secara nasional.

Menurutnya untuk memperoleh nilai akreditasi secara ASEAN, membutuhkan banyak sumber daya yang memiliki kualitas di atas rata-rata, baik itu dalam hal kualitas pengajar, mahasiswa, sistem kurikulum, maupun sarana dan prasarana.

Untuk itu dia juga menghimbau kepada Prodi atau Perguruan Tinggi yang akan dipersiapkan untuk AUN-QA agar segera melakukan perbaikan di segala aspek.

"Tidak hanya dalam hal pendidikan, namun juga ekonomi dan sosialnya," katanya.

Selain itu dia juga mengingatkan bahwa penilai AUN-QA ini bukanlah berasal dari Indonesia, melainkan dari negara lain di ASEAN. Sehingga materi penilaian dan caranya akan berbeda dengan apa yang dirumuskan olek Badan Akreditasi Nasional Miliki Dirjen Pendidikan Tinggi.

"Kesiapan manusia, sarana, hingga sistem akan menjadi kunci terakreditasinya suatu perguruan tinggi atau prodi tingkat Asean," kata Gentur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement