Rabu 25 Jun 2014 12:05 WIB

JK: Indonesia Jadi Mediator Perdamaian Palestina-Israel

JK saat bersaksi di Pengadilan Tipikor.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
JK saat bersaksi di Pengadilan Tipikor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Calon wakil presiden M Jusuf Kalla mengatakan Indonesia bisa mengambil peran besar dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan terbuka kemungkinan untuk menjadi mediator perdamaian antara Palestina dan Israel.

"Bisa saja kita (Indonesia) menjadi mediator perdamaian (Palestina-Israel). Kemungkinan itu terbuka, karena kita dekat dengan kedua pihak. Tak mungkin jadi mediator kalau tidak dekat kedua belah pihak," kata JK di Bandung, Jabar, Rabu (25/6). Dia ke Bandung terkait safari kampanye di wilayah Jawa Barat.

JK melakukan silaturahim ke Ponpes Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya, dilanjutkan pertemuan dengan relawan dan acara Marawisan di Gedung Intan Baralea Kabupaten Garut. Selain itu, JK juga bersilaturahim ke  Ponpes Al Ma'soem, Jalan Raya Cipacing, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Pada sore harinya cawapres Jusuf Kalla dan rombongan melanjutkan safari kampanye dengan terbang ke Banda Aceh.

Sebelumnya dalam debat capres Jokowi menyatakan mendukung penuh kemerdekaan negara Palestina. Selain itu pasangan capres nomor dua ini juga akan membuka kantor Kedutaan Besar RI di Rammalah. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengatakan, pada 2011 sudah dua kali berkunjung ke Rammalah, Palestina dan Jerusalem, Israel.

JK juga menjelaskan telah bertemu dengan otoritas kedua negara tersebut serta menjalin hubungan baik. "Kalau mau jadi mediator perdamaian, harus pahami keduanya. Dan saya sudah bertemu otoritas keduanya," katanya.

JK juga menjelaskan negara-negara Eropa menyambut baik jika Indonesia mengambil peran dalam perdamaian di Timur Tengah ini. Dia mengakui telah bertemu dengan pemimpin negara-negara Eropa. "Mereka (negara-negara Barat) semua setuju jika kita mengambil peran di Timur Tengah. Indonesia sebagai negara Islam terbesar sangat dinantikan perannya," kata Jusuf Kalla.

Ketika ditanyakan apa kepentingan Indonesia membuka kantor Kedubes RI di Rammalah, mantan ketua umum Golkar tersebut menegaskan hal itu penting untuk lebih mendekatkan hubungan antarkedua negara. "Selain itu, kalau terjadi masalah, kita bisa langsung tahu, dan tentunya juga akan bermanfaat bagi Palestina," kata JK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement