Selasa 24 Jun 2014 17:20 WIB

Minta Kasus Prabowo Diusut Saat Pilpres, AS Dinilai Tendensius

Rep: C92/ Red: A.Syalaby Ichsan
Drajad Wibowo
Foto: Republika/Prayogi
Drajad Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Direktur Kebijakan dan Program Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo, menyayangkan pernyataan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) Robert O Blake yang meminta pemerintah Indonesia untuk mengusut kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Prabowo.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, tidak seharusnya Dubes AS berbicara demikian saat Pemilu Presiden 2014 yang sedang memanas “Saya rasa kalau benar begitu, itu sangat tendensius dan mencampuri urusan Indonesia.” kata Drajad saat dihubungi RoL, Selasa (24/6).

Drajad menyatakan tidak ingin berandai-andai apakah pernyataan tersebut merupakan gambaran dukungan AS kepada Jokowi. Namun, menurut dia, Dubes AS seakan ingin memberikan citra negatif kepada Prabowo. “Tendensius di sini artinya ingin memberikan citra negatif ke Prabowo.” kata Drajad.

Sebelumnya diberitakan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake mengatakan pemerintah Indonesia harus menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM) pada dasawarsa 1990-an.

Meski demikian, Blake buru-buru menambahkan jika pemerintahnya tidak memihak calon tertentu. “Namun, kami menganggap serius dugaan pelanggaran HAM dan menyerukan pemerintah Indonesia untuk sepenuhnya menyelidiki tuduhan tersebut,"ujar Blake lewat surat elektronik yang dilansir indo.wsj.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement