Selasa 24 Jun 2014 09:01 WIB

Fraksi Demokrat: Ruhut Lebih Baik Mundur

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Fraksi Partai Demokrat - Nurhayati Ali Assegaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf meminta Ruhut Poltak Sitompul bersikap jantan soal keputusan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Nurhayati meminta Ruhut mundur sebagai kader Partai Demokrat. "Sebetulnya lebih gentlement (jantan) kalau Pak Ruhut mundur," kata Nurhayati dalam konfrensi pers di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (23/6).

Nurhayati mengatakan dukungan Ruhut kepada Jokowi-JK tidak sejalan dengan garis keputusan partai saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) 18 Mei 2014. Ketika itu, kata Nurhayati, tidak ada satupun kader Demokrat yang memberi suara dukungan kepada Jokowi-JK. Termasuk Ruhut. "Hasil rapimnas yang menjadi pegangan kami semua merupakan keputusan bersama," ujar Nurhayati.

Nurhayati tidak mempersoalkan apabila ada kader Demokrat yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurutnya dukungan kepada Prabowo-Hatta masih sesuai dengan hasil rapimnas karena saat itu ada sejumlah kader yang menyatakan agar Demokrat mendukung Prabowo-Hatta. "22 persen meminta Demokrat mendukung Prabowo-Hatta sebagai capres-cawapres. Ini hasil rapimnas yang demokratis," katanya.

Nurhayati menyatakan dirinya akan memberi sanksi tegas apabila Ruhut memberikan dukungan terbukan kepada Jokowi-JK. Namun begitu ia belum mau menjelaskan sanksi seperti apa yang akan diberikan kepada Ruhut. "Kalau Ruhut deklarasikan sikapnya saya akan mengambil tindakan sesuai garis parta. Nanti akan kita putuskan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement