Senin 23 Jun 2014 01:20 WIB

Sukses Sulitkan Belgia, Aljazair Jadi Pede

Pemain Timnas Aljazair, Sofiane Feghouli, melakukan selebrasi sujud syukur usai menjebol gawang Belgia di laga Grup H Piala Dunia 2014 Brasil di Stadion Mineiroa, Belo Horizonte, Selasa (17/6).
Foto: Reuters/Sergio Perez
Pemain Timnas Aljazair, Sofiane Feghouli, melakukan selebrasi sujud syukur usai menjebol gawang Belgia di laga Grup H Piala Dunia 2014 Brasil di Stadion Mineiroa, Belo Horizonte, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PORTO ALEGRE -- Kemenangan menjadi harga mati bagi Korea Selatan dan Aljazair untuk menjaga peluang ke fase 16 besar. Kedua tim akan saling beradu strategi di laga Grup H Piala Dunia 2014 Brasil di Stadion Beira-Rio, Porto Alegre, Senin (23/6) dinihari WIB.

Aljazair optimistis dengan peluangnya meskipun mereka menyandang status sebagai 'anak bawang'. Kepercayaan diri itu bangkit karena mereka mampu menyulitkan Belgia pada laga perdana.

Walaupun ujung-ujungnya kalah dengan skor ketat 1-2, Aljazair cukup bangga karena setidaknya bisa menyulitkan Belgia dan memimpin melalui gol penalti Sofiane Feghouli.

Gol tersebut semakin membanggakan karena itu merupakan gol pertama Aljazair setelah puasa 28 tahun. Maklum, Aljazair terakhir kali mencetak gol pada Piala Dunia 1986 saat menahan imbang Irlandia Utara 1-1 pada 3 Juni 1986.

Setelah itu, Aljazair memang absen pada empat edisi. Namun, ketika akhirnya berhasil lolos ke Piala Dunia 2010, Aljazair sama sekali tidak bisa mencetak gol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement