Ahad 22 Jun 2014 18:49 WIB

Kisruh Wiranto dan Prabowo, Mabes TNI Netral

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kiri) menjabat tangan mantan Kepala BIN Hendropriyono.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kiri) menjabat tangan mantan Kepala BIN Hendropriyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI memastikan tidak ada dukungan dari prajurit aktif atas kisruh yang terjadi di antara purnawirawan TNI. "Prajurit kita tegaskan tetap netral," kata Kapuspen TNI, Mayjen Fuad Basya, Ahad (22/6).

Menurut Fuad, sikap TNI sudah jelas terkait kenetralan tersebut dan tidak bisa ditawar lagi. Netralitas sudah menjadi tekad prajurit. Fuad mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena sikap TNI yang hanya akan menjaga keamanan dan ketertiban jalannya Pilpres 2014. "Percayakan kepada kami," katanya.

Selain mengusung netralitas sebagai harga mati, kata dia, TNI juga menjamin akan menjadi pendukung Polri dalam pengamanan Pilpres 2014. Polri yang menjadi pengendali keamanan bisa meminta bantuan kepada TNI, jika ada keadaan krusial. "TNI Siap mengatasi jika polisi tidak bisa mengatasi keadaan krusial. Kita sanggup," janji Fuad.

Kisruh antar purnawirawan TNI semakin meruncing ketika mantan panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto membuat pernyataan sepihak yang menyudutkan Prabowo Subianto. Karena itu, Wiranto didesak untuk melepas wing baret merah Kopassus yang diberikan Prabowo ketika masih menjabat danjen Kopassus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement