Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB

Raih Laba Jelang Puasa

Red:

JAKARTA – Para pedagang berharap lonjakan pendapatan saat Ramadhan. Sekitar sembilan hari menjelang bulan suci terlihat ada kenaikan transaksi. Iis, pedagang kerudung di Blok F, Tanah Abang, Jakarta mengungkapkan hal tersebut.

Menurut dia, menjelang Ramadhan tahun ini jumlah pembeli meningkat. Meski demikian, keramaian pembelinya tak sebanyak tahun lalu. Anisman, pedagang perlengkapan haji dan umrah di Blok F2 mengaku mulai ada lonjakan pembeli.

‘’Sudah dua minggu ini terdapat kenaikan sekitar 20 persen dari hari biasa,’’ kata Anisman, Kamis (19/6). Ia menyatakan belum menyediakan tambahan stok untuk Ramadhan. Sebab, modal yang dimilikinya terbatas.

Untuk pasokan barang dagangannya, Anisman memiliki konveksi dan pekerja di rumahnya sendiri. Sebagian barang ia ambil dari konveksi lain. Ada pula yang berasal dari kiriman pengrajin bordir Tasikmalaya, Jawa Barat.

Meski sudah mengalami lonjakan pembeli, Anisman tak menaikkan harga penjualan. Harga masih tetap seperti biasanya. Misalnya, baju toko harganya masih berada dalam kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 100 ribu.

Sebaliknya, Gian, pemilik toko perlengkapan ibadah dan busana Muslim di Blok A, menyatakan tahun ini menghadapi kondisinya yang berbeda. Biasanya, satu atau dua bulan sebelum Ramadhan pedagang dari daerah berdatangan.

Mereka mendatangi tokonya untuk membeli barang-barang dagangannya.

Biasanya kata Gian, satu atau dua bulan sebelum Ramadhan, pengunjung dari daerah sudah mulai berdatangan. Tapi tidak untuk Ramadhan kali ini. Ia mengatakan, umumnya peningkatan jumlah pembeli terjadi dua pekan jelang Lebaran.

Untuk menghadapi hal itu, Gian sudah menyiapkan stok barang. Termasuk untuk hari-hari biasa selama Ramadhan. ‘’Setiap model pakaian Muslimah saya siapkan sebanyak 100 potong,’’ katanya menegaskan.

Persediaan tersebut, ia peroleh dari dari konveksi miliknya sendiri di Pondok Gede, Bekasi. Aminal, seorang pembeli dari Kebumen, Jawa Tengah menyatakan berbelanja di Tanah Abang untuk memenuhi persediaan tokonya.

Ia menyiapkan dana sekitar Rp 100 juta, untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan. Ia berbelanja busana Muslim, kain, dan barang lainnya. Barang tersebut akan dikirim ke Kebumen dengan menggunakan jasa kereta api.

Sementara itu, salah seorang pedagang makanan dan alat perlengkapan haji dan umrah, Agus menuturkan pembeli mulai ramai sejak dua hari yang lalu. Selain itu, ia juga menyediakan kurma yang banyak dikonsumsi selama Ramadhan.

Tahun ini, harga kurma telah mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Ini disebabkan naiknya nilai mata uang riyal. Ia menyebutkan, harga kurma merek Palm Fruit kini Rp 45ribu, sebelumnya Rp 35ribu.

Elsa, penjual kurma lainnya, menjelaskan kenaikan harga sudah berlangsung sejak tiga minggu lalu. Ia menambahkan, harga kurma berbeda-beda tergantung jenisnya. Mendekati puasa, biasanya kurma Mesir yang paling banyak dicari.

Harganya pun lebih terjangkau, hanya Rp 40 ribu per kg. Kurma paling mahal saat ini adalah kurma Nabi, harganya Rp 350 ribu per kg, padahal bulan lalu masih Rp 250 ribu. Namun ada juga yang menyatakan kurma Saudi lebih laris.

Menurut Abuh, pedagang  kurma, harga bakal terus mengalami kenaikan hingga Ramadhan nanti. Bila sekarang Rp 75 ribu, saat bulan puasa bisa mencapai Rp 100 ribu.

Menurut dia, pembeli akan lebih banyak berdatangansaat puasa.Ia beralasan, kurma termasuk kebutuhan yang dibeli selama Ramadhan. rep: c73/c91 ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement