Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB
samba 2014

Ajang Reuni Dua Pelatih

Red:

CURITIBA — Pertandingan ke-26 Piala Dunia 2014 akan memainkan laga Honduras melawan Ekuador, Sabtu (21/6) pagi WIB. Pertandingan ini akan sangat menentukan langkah kedua tim mengingat mereka sama-sama menuai kekalahan pada pertandingan pertama.

Ekuador harus mengakui keunggulan Swiss melalui gol telat yang diciptakan Haris Seferovic pada pengujung laga. Sedangkan, Honduras dihajar Prancis dengan skor telak 0-3 setelah mereka hanya bermain dengan 10 orang pemain karena dikartumerahkannya Wilson Palacios pada akhir babak pertama.

Karena itu, pada pertandingan yang akan digelar di Baixada Arena, Curitiba, tersebut, Ekuador dan Honduras diyakini akan bertarung habis-habisan. Sebab, kekalahan akan mengantar salah satu dari mereka angkat koper lebih awal dari ajang empat tahunan ini.

Ekuador bermain cukup baik kala menghadapi Swiss yang notabene menjadi salah satu tim unggulan di Grup E bersama Prancis. Anak asuh Reinaldo Rueda ini mampu menahan Swiss sampai menit ke-92 sebelum Haris Seferovic menjadi pembeda dengan golnya pada menit-menit terakhir.

Rueda sangat menyesalkan kekalahan pada pertandingan perdana tersebut. Pelatih berusia 57 tahun ini mengakui anak asuhnya kehilangan fokus pertandingan menjelang laga usai sehingga permainan menjadi tidak terorganisasi dan sering membuat kesalahan.

Menghadapi laga krusial melawan Honduras, Rueda berharap anak asuhnya tidak laga melakukan kesalahan yang sama. Ia menekankan pentingnya konsentrasi ketika laga memasuki menit-menit terakhir. Menurutnya, kesalahan kecil saja bisa mengakibatkan pengaruh yang besar.

"Saya menginstruksikan para pemain agar bermain layaknya partai final ketika melawan Honduras sebab kekalahan akan mengantar kami pulang lebih cepat," ujar Rueda seperti dilansir Standard, Kamis (19/6).

Seperti diketahui, Rueda adalah mantan pelatih Honduras yang mampu membawa tim Amerika Latin ini lolos ke Piala Dunia 2010. Sayang, pelatih kelahiran Kolombia ini gagal membawa Honduras melaju ke babak selanjutnya, bahkan tidak berhasil membuat satu gol pun di Afrika Selatan.

"Honduras adalah tim yang bagus, saya tahu kekuatan mereka karena pernah bersama. Namun, sekarang saya di sini (Ekuador) untuk mengalahkan mereka," ujarnya.

Sementara itu, usai kekalahan yang diterima Honduras dari Prancis, sang pelatih, Luis Fernando Suarez, mengatakan, timnya telah melupakannya dan fokus pada pertandingan melawan Ekuador.

"Kami harus menempatkan apa yang terjadi di belakang dan bekerja menuju pertandingan berikutnya," ujar Suarez seperti dilansir laman resmi FIFA.

Jika Rueda adalah mantan pelatih Honduras yang sekarang menangani Ekuador, Suarez yang sekarang menjadi pelatih Honduras adalah mantan pelatih Ekuador pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Suarez bahkan mampu membawa Ekuador lolos ke babak 16 besar yang merupakan pencapaian terbaik mereka di Piala Dunia.

Menghadapi mantan timnya, Suarez berjanji timnya akan bermain impresif guna memperpanjang napas mereka di gelaran Piala Dunia. Namun, menurutnya, tidak banyak keuntungan menghadapi tim sesama Amerika Latin karena kultur dan gaya permainan yang hampir sama.

"Keberuntungan tidak berpihak kepada kami ketika berhadapan dengan Prancis. Tetapi, kami tidak akan menyerah dan siap menampilkan permainan terbaik menghadapi Ekuador," ujarnya.

rep:c79/reuters  ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement