Rabu 18 Jun 2014 14:00 WIB
BCA Indonesia Open 2014

BCA Indonesia Open 2014- Wayang Golek dan Raisa di Welcome Dinner BIOSSP

Red:

Wajah Carolina Marin tampak serius. Kuas yang telah diolesi cat di tangan kanannya digoreskan ke boneka mungil dari kayu albasia yang dipegang di tangan kirinya. Pebulu tangkis asal Spanyol ini dengan tekun mengayun kuas secara perlahan. Sesekali ia menatap lelaki berkacamata di depannya yang memberikan arahan.

Malam itu, Marin tengah belajar membuat wayang golek berukuran mini. Ia mendapatkan arahan langsung dari Muhammad Dayeh, seorang pengrajin wayang golek asal Bandung, di atas sebuah panggung  berkarpet biru berukuran 2x3 meter. 

Puluhan wayang kecil menggambarkan Rama dan Sinta tertancap di atas papan di panggung. Dua buah nampan berisi pernak-pernik pelengkap wayang tersaji di depan panggung. Mulai dari baju, ikat pinggang, paku-paku kecil, dan palu kecil.

Pemandangan menarik ini tersaji di acara welcome dinner BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) 2014 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation yang berlangsung Senin (16/6) malam di Hotel Sultan Jakarta. Panggung tempat belajar membuat wayang golek itu berada di dekat pintu masuk acara welcome dinner.

"Saya sudah tiga kali mengikuti Indonesia Open, tapi baru sekali mengikuti kegiatan ini," kata Marin. "Saya senang bisa mencoba menghias wayang golek, ini bagus untuk mengenalkan budaya Indonesia."

Marin tidak sendirian. Ada Liliyana Natsir, Sony Dwi Kuncoro, Hendra Setiawan, Christian Lind Thomsen (Denmark), dan Koch Jurgen (Austria) yang juga ikut belajar membuat wayang golek.

"Ini seru. Bagus buat refreshing kita sebagai pemain. Walupun terlihat sulit tapi kalau di kerjakan sedikit demi sedikit bisa juga kok," ujar Sony.

"Untuk menggambarnya sangat butuh kesabaran. Bolehlah meskipun agak sedikit sulit. Menyenangkan," tambah Liliyana.

Mohammad Ahsan juga berada di dekat panggung ini. Tapi, dia tidak ikut duduk di panggung bersama Hendra. "Koh Hendra saja yang menghias wayang golek, saya bantu lewat doa saja," ucap Ahsan sambil tertawa. Hendra hanya tersenyum kecil melihat ulah pasangan gandanya itu.

Ketua Pelaksana BIOSSP Anton Subowo mengatakan, pihaknya mempertahankan tradisi memperkenalkan budaya Indonesia. Jika sebelumnya pebulu tangkis diajak membatik, maka sekarang mereka diajari membuat wayang golek. "Mengenalkan kebudayaan Tanah Air tentu menjadi promosi yang bagus bagi Indonesia. Mereka juga akan sedikit lebih mengetahui begitu kayanya kebudayaan Indonesia," ujarnya.

Wayang golek buatan para pebulu tangkis ini kemudian dibawa ke atas panggung hiburan di dalam ruangan tempat acara welcome dinner berlangsung. Penyanyi cantik Raisa yang sebelumnya sudah melantunkan sejumlah lagu diminta memilih dua wayang golek terbaik oleh pembawa acara Steny Agustaf dan Nirina Zubir. Dengan malu-malu, Raisa menunjuk hasil karya pebulu tangkis Lind Thomsen dan Koch Jurgen sebagai yang terbaik. Kedua pebulu tangkis itu diminta naik ke panggung acara untuk mendapatkan hadiah tablet.

Namun, Steny dan Nirina tidak begitu saja untuk memberikan hadiah kepada dua pemain tersebut. Mereka meminta dua pemain ke atas panggung dan merayu Raisa dalam bahasa Indonesia. Bukannya merayu, mereka diajarkan berbahasa Indonesia oleh Raisa. Kelucuan muncul saat dua pemain Eropa ini mengucapkan kata 'selamat malam' seperti 'selamat mamam' dan 'cium dong' yang terdengar seperti logat Cina. 

Raisa mengaku senang bisa mengisi acara. "Seru. Tadi mendadak disuruh Mbak Nirina. Setidaknya, mereka jadi tahu sedikit bahasa Indonesia," kata penyanyi cantik ini sambil tersenyum.

Rasia menjadi salah satu magnet acara yang dihadiri para pengurus PP PBSI, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Sekretaris Jenderal Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Thomas Lund, dan sejumlah atlet dan pelatih dari berbagai negara peserta.

Setelah ikut ‘mengerjai’ Thomsen dan Jurgen, Raisa menutup penampilannya dengan menyanyikan lagu 'Happy' dari Pharrel William dengan sentuhan jazz. Semua orang yang hadir dalam acara pun ikut bernyanyi. rep:bilal ramadham/israr itah/c56 ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement