REPUBLIKA.CO.ID, SENAYAN - Kader dan pengurus DPP Partai Demokrat melakukan Deklarasi Lawan Kesombongan untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Hotel Sultan, Selasa (17/6).
Koordinator deklarasi, Jemmy Setiawan, mengatakan deklarasi menegaskan dukungan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.
"Kami sedang melawan kesombongan para kelompok yang sombong. Kami memberikan sinyal (kepada Jokowi) ayolah memikirkan bangsa ini ke depan. Tapi jawabannya aneh. Tuhan saja enggak suka orang sombong," jelas Sekretaris Departemen Penegakan Hukum DPP Partai Demokrat tersebut seusai deklarasi.
Awalnya, Partai Demokrat memilih bersikap netral. Pasalnya, saat itu visi-misi kedua kandidat belum dipahami betul oleh kader.
"Kami tidak malu-malu. Kami tegas mengatakan bahwa partai secara organisasi netral, karena beliau (SBY) berpendapat kita perlu membenahi partai supaya lebih baik lagi," ucap Ketua Departemen Polkam DPP Partai Demokrat, Letjend (Purn) M Yasin.
Meski awalnya bersikap netral, namun saat rapimnas, dukungan kepada Prabowo mencapai 22% dari pengurus dan kader. Sementara dukungan kepada pasangan lain nol persen. "Sedangkan 56% memilih netral sembari menunggu visi-misi yang sama (dengan Demokrat). Seiring waktu kami menemukan pilihan kami yang pasti. Itu sudah cukup jelas," kata jemmy.
Menurut Yasin, saat rapimnas mayoritas kader memilih netral termasuk dirinya. "Sekarang sudah jelas kami sampaikan tapi tidak bisa dengan partai karena (rapimnas) sudah ditutup," ujar Yasin.
Setelah deklarasi tersebut, Jemmy dan kader lainnya bakal berusaha mendulang suara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli. Menurutnya, mayoritas kader adalah mantan caleg yang punya basis binaan. Hal itu menjadi modal dasar untuk mengumpulkan massa mendukung prabowo. Mereka bakal menyumbangkan suara yang diperoleh saat pileg untuk memilih Prabowo.
"Saya koordinator wilayah di Jogja, saya akan galang (dukungan kepada Prabowo) di Jogja. Kami akan bekerja menggalang kekuatan," ucap Jemmy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
