Selasa 17 Jun 2014 12:00 WIB

IAEI: Capres Harus Peduli Ekonomi Syariah

Red:

JAKARTA -- Ekonom Muslim berharap pemerintah yang akan datang mendukung ekonomi syariah. Minimal, meningkatkan political will atau menyokong pertumbuhan industri keuangan syariah. Political will dibutuhkan agar ekonomi syariah tumbuh maksimal di bumi nusantara ini.

Ketua I Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Agustianto menyatakan, ekonomi syariah akan membawa stabilitas keuangan dalam negeri. Karena dasar dari ekonomi syariah adalah menyeimbangkan sektor riil dan moneter. Ekonomi syariah juga diyakini mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi. Di mana ekonomi syariah bisa menghilangkan kesenjangan besar antara masyarakat berpenghasilan rendah dan orang kaya.

Apalagi, ekonomi syariah sejak lama berkembang di wilayah perdesaan melalui konsep Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Sayangnya, dalam debat calon presiden terkait ekonomi, Ahad (15/6), sama sekali tak ada yang menyebut inklusi finansial.  Padahal, ekonomi syariah bisa menjadi lokomotif dalam inklusi finansial di Indonesia. ''Pemerintah bisa mewujudkan dalam kebijakan satu daerah minimal satu BPRS,'' tutur dia kepada Republika di Jakarta, Senin (16/6).

Sejauh ini yang paling berpeluang mengembangkan ekonomi syariah adalah calon presiden (cpres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Prabowo yang mengusung ekonomi kerakyatan dianggap lebih mudah dalam mengaplikasikan ekonomi syariah di dalamnya.

Sementara Hatta Rajasa dikenal sebagai salah satu orang yang mendukung pengembangan ekonomi syariah. Bahkan, ia menyebut Hatta cukup bersahabat dengan idiom-idiom ekonomi syariah. ''Sebenarnya keduanya bisa, baik Jokowi maupun Prabowo, namun kita harus melihat partai pengusungnya,'' tutur dia. Ia menilai, partai pendukung capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla lebih sulit mendukung ekonomi syariah. Meski ia meyakini sebenarnya Jokowi memiliki potensi mengembangkan ekonomi syariah.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan hingga Februari 2014 perbankan syariah masih terus tumbuh. Menurut Direktur Direktorat Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Syariah OJK, Achmad Buchori, hingga Februari 2014,  aset yang dikelola oleh 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah bank, dan 163 bank perkreditan rakyat (BPR) syariah mencapai Rp 234,08 triliun. Sementara  Angka pertumbuhan mencapai 18,8 persen secara tahunan (yoy).

Sedangkan, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) belum mendengar dukungan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bagi pengembangan ekonomi syariah. Sekretaris Jenderal MES Muhammad Syakir Sula menyatakan, pengembangan ekonomi syariah belum dimasukkan dari program kerja kedua pasangan capres-cawapres. Padahal, jika melihat tren global, banyak negara memberikan ruang seluas-luasnya bagi ekonomi syariah. Tak heran, banyak negara non-Muslim yang ingin menjadi hub ekonomi syariah.

Tim sukses calon presiden Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo, mengaku pasangan capres-cawapres ini akan memprioritaskan ekonomi syariah. Bahkan, berjanji menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan dan perbankan syariah.   Ekonomi syariah masuk dalam berbagai program pengembangan ekonomi.

Tim sukses calon presiden Jokowi-JK, Arif Budimanta, meyakini ekonomi syariah memberikan keadilan bagi masyarakat. Ekonomi syariah, menurut dia, memberikan jalan yang lapang bagi dunia usaha untuk mendapat akses pembiayaan. rep:ichsan emrald alamsyah ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement