Selasa 17 Jun 2014 12:00 WIB

PILPRESNOMIK- Rangkul Pengusaha Batu Bara

Red:

Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar di dunia. Ia adalah salah satu penghasil devisa, juga pendukung perindustrian serta infrastruktur di Indonesia. Bagaimana mestinya hasil tambang tersebut dikelola oleh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mendatang?

Wartawan Republika Erdy Nasrul mewawancarai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus pengusaha batu bara, Natsir Mansyur terkait hal itu. Ia berharap pemerintah ke depan lebih memberikan kemudahan bagi produksi dan industri batu bara agar memaksimalkan penjualan bahan tambang tersebut. Berikut perikan wawancaranya.

 

Bagaimana pandangan Anda soal visi-misi capres dalam bidang perekonomian?

Setiap capres memiliki visi dan misi yang membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Masing-masing capres tentunya harus memahami betul betapa strategisnya peranan produksi batu bara bagi perekonomian Indonesia. Saya melihat kedua capres bersikap sangat mendukung perkembangan produksi batu bara.

 

Menurut Anda bagaimana mestinya hubungan pemerintah dengan pengusaha ke depan?

Saya kira, apa pun dan bagaimanapun visi-misi mereka pasti merangkul pengusaha dalam berbagai bidang, termasuk batu bara. Kami dari pengusaha mengerti betul pemilu adalah bagian dari proses demokrasi Indonesia yang harus terus berjalan dengan sukses. Kami sangat mendukung proses tersebut. Tentu harapan kami adalah siapa pun yang terpilih nantinya mampu memfasilitasi kepentingan kita dalam produksi.

 

Visi-misi apa yang menurut Anda bisa mendukung insdustri batu bara?

Kita tentu melihat realita sekarang ini. Indonesia adalah negara maritim dengan banyak pulau. Setiap pulau ada yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Namun sayangnya, interkoneksitas antara satu pulau dan lainnya tidak ada. Infrastrukturnya masih sangat kurang.

 

Jokowi saya lihat memiliki pandangan yang cukup bagus untuk mengembangkan interkoneksitas ini. Pembangunan infrastruktur yang mampu menghubungkan satu pulau dengan lainnya adalah keniscayaan. Kami sebagai pengusaha sangat membutuhkan itu untuk banyak melibatkan masyarakat dalam produksi.

 

Jika masyarakat banyak terlibat, maka pasti akan memperbaiki perekonomian. Mereka akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Sekali lagi saya tekankan, interkoneksitas ini tidak boleh diabaikan. Siapa pun presiden nanti jangan melupakan hal ini. Jokowi juga saya lihat ingin membangun 10 kawasan industri. Ini saya kira sangat tepat ya, karena akan memutar roda perekonomian negara semakin cepat.

Prabowo dan Hatta juga memiliki pandangan positif dalam peningkatan ekonomi Indonesia. Sektor batu bara harus diakui menjadi salah satu kontribusi bagi Indonesia yang cukup signifikan.

 

Bagaimana prinsip pengembangan perekonomian para capres?

Saya yakin masing-masing capres memiliki pandangan tersendiri. Intinya, apa pun pandangan mereka, pastinya harus melanjutkan pembangunan yang sudah ada. Kemajuan dalam berbagai bidang tidak bisa berlangsung begitu saja. Tentu harus dilakukan dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Ketika infrastruktur ada maka nantinya akan berdampak bagi perekonomian dalam skala besar. Ini ibarat menanam. Harus bersabar dulu. Ketika sudah berbuah maka akan memetik hasil.

rep:erdy nasrul ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement