Senin 16 Jun 2014 16:29 WIB

Janji Capres untuk Pondok Pesantren

Red:

Pondok pesantren (ponpes) awam diketahui sebagai salah satu institusi pendidikan tertua di Indonesia. Kendati demikian, gengsi dan perhatian terhadap lembaga yang mengedepankan pembekalan ajaran Islam itu dinilai tak merefleksikan hal tersebut. Pesantren tak jarang masih dilihat sebagai pihak sebagai institusi "kelas dua" dibandingkan sekolah-sekolah umum. Bagaimana kebijakan dari kedua calon presiden terkait institusi tersebut. Berikut paparan mereka.

Modernisasi dan Penyetaraan

Calon presiden Prabowo Subianto menilai, pesantren adalah salah satu tiang pendidikan bangsa. Dari lembaga itu, ia meyakini banyak kaum terpelajar yang bisa diciptakan. "Pondok pesantren merupakan soko guru masyarakat," kata Prabowo saat menyambangi Pondok Pesantren Al Qodiri, Jember, Jumat (6/6).

Pesantren, menurut Prabowo, berpotensi menjadi kawah untuk menempa generasi penerus bangsa. Sebab itu, ia menjanjikan akan ada program resmi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pesantren. Prabowo juga menjanjikan peningkatan kualitas untuk madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, dan sekolah keagamaan lainnya.

Terkait program-program tersebut, dana yang digulirkan untuk pesantren dan lembaga pendidikan keagamanaan juga akan ditingkatkan. "Saya yakin uangnya ada untuk itu," kata Prabowo.

Pesantren juga akan dijadikan pusat untuk menanamkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, moderasi ajaran Islam juga akan ditekankan di pesantren agar bisa semakin inklusif.

Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa juga akan mencanangkan strategi-strategi untuk melestarikan dan memperkuat pendidikan keagamanan. Hal itu dinilai penting untuk membentuk masyarakat yang berakhlak dan memiliki nilai moral yang baik.

Secara praktis, pasangan Prabowo-Hatta juga akan menyetarakan kualitas serta perhatian antara pesantren dan sekolah-sekolah umum. Salah satunya melalui peningkatan pendidikan ilmu pengetahuan di pendidikan.

Pasangan Prabowo-Hatta menjanjikan pendidikan gratis 12 tahun akan diberlakukan secara menyeluruh. Hal tersebut nantinya akan diterapkan juga untuk pendidikan di pondok pesantren (ponpes).

Secara keseluruhan, kebijakan terfokus soal pengembangan pesantren juga akan dirancang jika pasangan tersebut terpilih. Pelestarian pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua juga diupayakan.

Relevansi keberadaan pondok pesantren dinilai pasangan Prabowo-Hatta penting untuk terus ditingkatkan. Karena itu, modernisasi pesantren menjadi salah satu ujung tombak untuk menjaga kelestarian pesantren.

rep:Erdy Nasrul ed: fitriyan zamzami

Langkah Prabowo-Hatta

-    Peningkatan kualitas pesantren

-    Peningkatan pendanaan pesantren

-    Penyetaraan pesantren dengan lembaga umum

-    Pendidikan gratis di pesantren

-    Modernisasi pesantren

***

Basis Revolusi Mental

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan, jika terpilih, ia akan menguatkan pesantren sebagai basis pendidikan. "Salah satu program kami adalah penguatan pesantren sebagai tempat pendidikan," kata Jokowi di sela kunjungan ke Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (13/6).

Jokowi mengatakan pesantren bukan hanya sekadar tempat pendidikan formal. Pesantren juga menjadi bagian dalam membina ahlak. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan cita-cita revolusi mental yang ia canangkan. "Utamanya yang berkaitan dengan akhlakul karimah. Yang berkaitan dengan sikap dan mental," ujarnya.

Jokowi belum merinci bagaimana revolusi mental akan ia bangun dari pesantren. Yang jelas, ia menambahkan, revolusi mental akan melibatkan peran pondok-pondok pesantren. "Saya kira konsentrasi pengembangan kuatnya akan terpandu dengan pesantren," katanya.

Program lain terkait pesantren dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), yakni penyetaraan pendidikan agama dan pendidikan umum. Kedua jenis pendidikan tersebut akan sama-sama dimajukan agar lembaga pendidikan keagamaan berjalan maksimal.

Ustaz-ustaz dan para kiai dijanjikan akan mendapatkan perhatian lebih. Kesejahteraan untuk pengajar di pesantren dan sekolah-sekolah keagamaan juga akan ditingkatkan. Selain itu, pendidikan agama di sekolah umum juga akan dijadikan prioritas.

Lembaga pendidikan keagamaan dinilai pasangan Jokowi-JK perlu berperan aktif mencetak kader penerus bangsa. Lembaga tersebut akan diandalkan untuk menanamkan nilai keagamaan kepada puluhan juta santri di banyak lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. rep:M Akbar Wijaya ed: fitriyan zamzami

Langkah Jokowi-JK:

-    Penguatan pesantren sebagai basis pendidikan

-    Pelibatan pesantren dalam revolusi mental

-    Penyetaraan pendidikan agama dan pendidikan umum

-    Peningkatan kesejahteraan pengajar keagamaan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement