Jumat 13 Jun 2014 14:00 WIB

BMT Gerakkan Ekonomi Rakyat

Red:

YOGYAKARTA -- Baitul mal wa tamwil (BMT), salah satu lembaga keuangan mikro yang menerapkan asas ekonomi Islam, dinilai mempunyai potensi besar untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. "Oleh karena itu, BMT perlu mendapat pengawasan dan pembinaan dari lembaga terkait untuk meningkatkan profesionalismenya. Salah satu lembaga itu adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo di Yogyakarta, Rabu (11/6).

Pada seminar "BMT Diawasi OJK? Siapa Takut!" ia mengatakan, OJK sebagai lembaga yang dijamin undang-undang untuk mengatur, memeriksa, dan mengawasi seluruh industri keuangan di Indonesia juga memiliki otoritas untuk mengawasi BMT.

"Dengan diatur dan diawasi secara integral oleh OJK, tentu akan menjadikan BMT lebih kuat dan memiliki sistem yang semakin baik, bahkan diharapkan menjadi lembaga keuangan mikro andalan pemerintah yang berdasarkan aturan ekonomi Islam, sehingga memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat," katanya.

Perwakilan OJK Suparlan mengatakan, regulasi dan pengawasan terhadap perbankan dan lembaga keuangan dimaksudkan untuk mewujudkan stabilitas sistem keuangan, melindungi konsumen, dan meningkatkan peran organisasi sebagai agen pembangunan.

"Oleh karena itu, OJK saat ini sedang menggarap agar pengawasan BMT nanti benar-benar memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh BMT selama ini," katanya.

Peneliti Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Ekonomi UII Priyonggo Suseno mengatakan, BMT merupakan lembaga keuangan yang lahir dari masyarakat dan banyak memberi sumbangsih untuk mereka.

Menurut dia, masyarakat yang menggunakan jasa BMT menilai, lembaga tersebut memiliki prosedur yang cenderung lebih mudah dan menerapkan sistem syariah. antara ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement