Kamis 12 Jun 2014 14:30 WIB

Sampah Pudarkan Kecantikan Monas

Red:

Berbagai macam jenis sampah berserakan di sejumlah titik kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (10/6). Sampah-sampah itu berserakan pada hari pertama digelarnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas guna menyambut hari ulang tahun (HUT) DKI Jakarta ke-487.

Aso Somantri (30), petugas kebersihan Taman Monas, mengaku sampah di Monas semakin banyak yang berserakan. "Sampahnya berantakan, berserakan. Aduh, penuh banget sampahnya," keluh Aso kepada Republika, Rabu (11/6).

"Semalem saya mulai dari pukul 16.00 sampe 21.00, penuh banget."

Sebenarnya tempat sampah sudah disediakan di sejumlah titik. Sayangnya, banyak pengunjung yang tetap membuang sampah sembarangan. "Tetap saja ada orang-orang yang kurang tahu aturan," ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan petugas kebersihan lainnya, Khotib (60). Ia mengatakan, sebenarnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan banyak tempat sampah. Bahkan, jumlahnya sudah ditambah. "Memang kadang perilaku orangnya saja. Kebanyakan rata-rata gitu," kata Khotib.

Pria yang sudah bekerja empat bulan di Monas itu mengungkapkan, sampah berserakan paling banyak pada malam hari. "Kalau kita lihat, sampah itu paling banyak dari jam delapan malam sampai jam 12 malam," ujarnya.

"Ramainya pengunjung sekitar jam tujuh malam sampai 11 malam. Sekitar jam 12-an ke atas juga masih ada," ucap dia.

Guna mengantisipasi ledakan sampah di Monas selama penyelenggaraan PRJ yang berlangsung dari 10-15 Juni 2014, jam kerja petugas kebersihan ditambah. Jika pada hari biasa mereka bekerja dari pukul 04.00 hingga 16.00, selama PRJ Monas digelar, jam kerja mereka ditambah hingga pukul 21.00. "Bahkan, bisa ditambah, tergantung perintah dari atasan dan keadaan di lapangan," kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, PRJ Monas bukan tandingan PRJ atau Jakarta Fair yang digelar PT JI-Expo di Kemayoran. "Saya pikir saat ini sebagian warga Jakarta masih ada yang tidak mampu menikmati Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair yang digelar oleh PT JI-Expo di Kemayoran. Makanya, kita gelar PRJ Monas," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

PRJ Monas akan dibebaskan dari tiket masuk alias gratis untuk seluruh pengunjung. "Kalau di Jakarta Fair, harga tiket masuknya lumayan mahal. Lalu, barang-barang yang dijual juga tidak murah. Oleh sebab itu, nanti PRJ Monas akan kita gratiskan tiket masuknya sehingga warga bisa berbelanja di dalam," ujar Ahok.

PRJ Monas diikuti sekitar 3.000 pelaku usaha kecil menengah (UKM), industri kecil menengah (IKM), dan pedagang kaki lima (PKL) se-Jakarta. PRJ Monas juga diikuti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), BUMN, serta BUMD. Ada sekitar 2.600 stan gratis untuk UKM dan usaha kuliner.

"Sedangkan, sebanyak 1.600 stan disewakan kepada BUMN dan BUMD. Nanti, akan ada pihak yang menyeleksi secara ketat, siapa saja yang akan mengisi stan di PRJ Monas itu," tutur Ahok.

Dia mengungkapkan, penyelenggaraan kegiatan tersebut tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, tetapi dengan menggunakan biaya sponsorship.

rep:c82/antara  ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement