REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Tim nasional Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 tidak mau ambil pusing dengan hiruk-pikuk di luar lapangan. Selama Piala Dunia berlangsung, mereka hanya akan fokus pada satu hal, yakni mempertontonkan permainan indah dalam sepak bola.

"Kami melupakan Sepp Blatter, kami melupakan FIFA, tuduhan, dugaan, suap, pengunduran diri, korupsi dan yang lain, yang ingn kami fokus hanya menyelamatkan permainan indah dalam sepak bola," ujar pelatih timnas Brasil, Luiz Filipe Scolari, dikutip Dailymail, Kamis (12/6).

Brasil memang tengah membangun konsentrasi. Samba berupaya melupakan apapun yang menjadi bumbu perbincangan menjelang perhelatan Piala Dunia. Termasuk masalah dengan penyelenggaraan Piala DUnia 2022 yang konon tercemari oleh Korupsi.

Selain itu, bagi sebagian besar pemain Brasil, Piala Dunia kali ini merupakan kesempatan terakhir bermain bersama timnas di kampung halaman sendiri. Dari 23 pemin yang masuk dalam skuat Brasil, hanya empat orang yang bermain di klub dalam negeri, selebinya bermain di Eropa.

Harapan untuk emenangi Piala Dunia bukan merupakan cita-cita muluk bagi Brasil. Kapten Thiago Silva menyatakan, rekan-rekannya layak diunggulkan, mengingat materi pemain yang dimiliki. "Kami punya kualitas pemain bagus untuk mencetask angka," ujar Silva.

Selain itu, bagi Brasil, Piala Dunia 2014 yang diadakan di kampung halamannya merupakan kesempatan emas untuk memenangi Piala Dunia yang keenam kalinya. Brasil berhasil menjuarai Piala Dunia pada edisi 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002.

Ikuti Whatsapp Channel Republika