Rabu 11 Jun 2014 17:48 WIB

Anak Tantrum, Ini Penyebabnya

Rep: Niken Paramita/ Red: Agung Sasongko
Anak tantrum
Foto: AP
Anak tantrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantrum merupakan kondisi dimana anak tak bisa mengontrol emosi negatif seperti kemarahan. Biasanya kemarahan anak dituangkan dengan cara yang berlebihan seperti menangis, membentak, membanting barang hingga berguling-guling di lantai.

Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan anak menjadi tantrum? Menurut Psikolog Anak Rosalina Verauli, anak tantrum biasanya dipengaruhi karena tiga hal. Ketiga faktor ini yang disebut dengan riwayat klinis anak.

"Anak tantrum biasanya adalah anak yang mempunyai gangguan psikologi seperti anak ADHD dan autis karena sukar mengekspresikan emosi negatifnya," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/6).

Selain itu, anak ytantrum juga disebabkan karena kemampuan bahasa anak belum berkembang sempurna. Anak sulit mengkomunikasikan apa keinginannya atau bahkan orang tua tidak cukup mengerti apa yang diinginkan anak. Faktor ketiga yang disebutkan Rosalina adalah sifat tempramental bawaan dari lahir.

"Kalau dari riwayat klinis ternyata bersih, jangan-jangan tantrum dipengaruhi dengan faktor eksternal seperti lingkungan dan pengasuhan," tambah Rosalina.

Pengasuhan yang seperti apa? Bisa jadi orang tua yang tidak mengajarkan bagaimana caranya untuk meluapkan emosinya. Pengasuhan yang tidak memberikan model bagaimana emosi negatif dituangkan dalam bentuk-bentuk yang tepat.

"Anak nangis karena ada yang membuat dia sedih atau tidak senang. Orang tua harus tahu penyebabnya dan bagaimana menenangkannya hatinya," ungkapnya.

Karena itu menurut Rosalina mengajarkan emosi pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement