REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan garam tinggi merupakan faktor risiko yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan stroke. Para ahli mengatakan orang-orang dengan tekanan darah tinggi cenderung memilih makanan yang asin.

"Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa orang-orang dengan tekanan darah tinggi selalu mencari makanan-makanan asin dan kadarnya terus meningkat," ujar peneliti dari American Society of Hypertension, Dr William White, dilansir dari Easy Good Health, Selasa (10/6).

Studi ini juga menawarkan orang-orang dengan tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi rempah-rempah alternatif yang tidak mengandung garam. Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai pembunuh diam-diam atau 'silent killer' karena kondisi pasien penderita darah tinggi cenderung tidak mengetahui penyakitnya.

Sekitar satu miliar orang memiliki risiko darah tinggi di seluruh dunia, termasuk satu dari tiga orang dewasa di Amerika. Dalam studi tersebut, peneliti melibatkan 118 orang yang dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan umur, yaitu  pria dan wanita berusia 30 tahunan tanpa tekanana darah tinggi, serta pria dan wanita kelompok usia 70 tahunan dengan atau tanpa darah tinggi.

Semua partisipan diberikan tiga pilihan roti Prancis berbeda, masing-masingnya berisi kandungan garam berbeda. Awalnya, peneliti menduga bahwa seluruh peserta ini sehat. Kelompok usia muda menyukai roti dengan tingkat asin rendah, berbeda dengan kelompok tua.

Pada tahap kedua yang dilakukan dua pekan kemudian, semua peserta kembali diberikan tiga roti dengan kombinasi garam berbeda. Namun, semua roti dibumbui dengan oregano, rempah-rempah alami bebas garam. Hasilnya, semua kelompok lebih suka memilih roti yang kurang asin secara serentak.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi tampaknya sangat menyukai makanan asin, namun mereka percaya bahwa preferensi tersebut dapat diatasi dengan bumbu makanan alternatif rempah non garam, seperti oregano.

Ikuti Whatsapp Channel Republika