Senin 09 Jun 2014 05:36 WIB

Trauma Arjen Robben di Piala Dunia

Trauma Arjen Robben di Piala Dunia

Rep: c74/ Red: Citra Listya Rini
Arjen Robben
Foto: Reuters/Michael Buholzer
Arjen Robben

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia di Brasil 2014, Timnas Belanda akan berhadapan dengan Spanyol. De Oranje pernah berhadapan dengan Spanyol pada final Piala Dunia 2010 yang penuh kontroversial di Afrika Selatan. 

Untuk pemain seperti Weslye Sniejder dan Robin Van Persie yang berhadapan langsung dengan Spanyol empat tahun yang lalu akan menimbulkan kenangan yang tidak enak. Dari semua pemain, yang paling memiliki kenangan paling pahit dalam pertandingan itu adalah Arjen Robben.

Usai kegagalannya menjnakkan kiper Spanyol Iker Casillas, Robben memegang kepala dan menjatuhkan lututnya di tengah lapangan. Apa yang mungkin terjadi? Andai Robben berhasil mencetak gol kemungkinan tim Oranye akan memimpin.

Kenangan tersebut seakan-akan tersimpan rapi di sebuah lemari yang berlebel "kebenaran tak tertahankan". Robben menjadi jarang dibicarakan di negara asalnya. Tapi kenangan akan kegagalannya tersebut masih tersimpan rapi di benak penggemar sepak bola dunia.

Belanda kembali gagal menjadi juara Piala Dunia. Setelah dua kegagalan mereka sebelumnya pada tahun 1974 dan 1978. Pada Piala Dunia 2010 sekali lagi Belanda gagal, terhenti di ujung garis finis. Banyak masyarakat Belanda percaya bahwa kegagalan demi kegagalan tim Oranye di final Piala Dunia adalah sebuah kutukan.

Mustahi rasanya Robben tidak berpikir untuk menang saat Piala Dunia 2010. Upayanya saat itu terlihat maksimal. Mungkin kegagalan Robben disebabkan refleks bagus Cassilas atau nasib naas saja.

Belanda akan berhadapan melawan Spanyol sekali lagi dan tidak mungkin berharap Robben tidak dihantui kenangan pahit final Piala Dunia 2010 lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement