Senin 09 Jun 2014 16:20 WIB

Ange Postecoglou, Misi Merancang Generasi Emas Kedua

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Didi Purwadi
Ange Postecoglou
Foto: Reuetrs/Jason Reed
Ange Postecoglou

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Rekam jejak Ange Postecoglou sebagai pelatih tersukses di kompetisi domestik Australia, dengan raihan dua trofi liga, empat piala turnamen, dan dua titel kompetisi kontinental, sudah cukup meyakinkan buat Federasi Sepak Bola Australia (FFA) untuk menunjuknya sebagai pelatih kepala timnas Australia.

Namun, pelatih keturunan Yunani itu tetap memikul tanggung jawab besar di tim Socceroos. Postecoglou diharapkan bisa membawa Australia melewati masa transisi usai ditinggal sejumlah penggawa andalannya.

Pemain-pemain seperti Mark Schwarzer, Harry Kewell, Brett Emerton, dan Lucas Neill memutuskan untuk pensiun dari kancah internasional. Deretan nama-nama itu menjadi tulang punggung dan faktor utama kesuksesan Australia melangkah di putaran final pada dua edisi terakhir Piala Dunia 2006 dan 2010.

Postecoglou pun akhirnya mengambil langkah dengan melakukan regenerasi di skuat Australia. Eks pelatih Melbourne Victory itu memanggil sejumlah nama baru.

Mimpi untuk bisa melahirkan generasi emas kedua melambung di benak timnas Australia. Postecoglou pun membangun timnas Australia kali ini dengan memanfaatkan sejumlah bakat-bakat muda di liga Australia.

10 pemain di skuat Australia berasal dari Liga Australia. Selain itu, ada dua pemain debutan di skuat Australia yaitu Ben Halloran yang memperkuat Fortuna Dusseldorf dan Bailey Wright yang memperkuat Preston North End

Namun, Postecoglou meminta para pendukung setia timnas Australia untuk bisa sabar memantau perkembangan tim ini. Untuk itu, Postecoglou tidak mau memberikan janji muluk-muluk terkait kiprah Australia di Piala Dunia 2014.

''Memang sudah menjadi tugas kami untuk membuat para fans setia kami terhibur melihat permainan kami. Tapi, kami tidak bisa menjanjikan hal itu. Kami mungkin akan menjalani kompetisi yang sulit di Brasil, tapi setidaknya kami menawarkan masa depan buat tim ini,'' kata Postecoglou seperti dikutip ABC.

Sikap Postecoglou ini sebenarnya bukanlah sikap yang terlalu berhati-hati. Bergabung bersama Spanyol, Belanda, dan Cile di Grup B, Postecoglou justru bersikap realistis dengan tidak memasang target tinggi buat timnas Australia. Namun, setidaknya upaya Postecoglou untuk bisa meregenerasi skuat Socceroos mendapat apresiasi positif dari FFA.

Bahkan pimpinan FFA, David Gallop, menyebut apa yang dilakukan Postecoglou di timnas Australia juga sebagai salah satu upaya untuk membangun semangat kebangsaan Australia.

''Ada sedikit elemen pembangunan bangsa di skuat ini. Tim ini bisa merangkul semua elemen bangsa ini dan bisa menyatukan keragaman yang ada di negara ini,'' ujar Gallop.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement